Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berbincang dengan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop di Jakarta, 21 Maret 2016. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dan Australia sepakat meningkatkan kerja sama bilateral di semua bidang. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dengan Menlu Australia Julie Bishop di Jakarta, Senin, 21 Maret 2016.
Pertemuan dilaksanakan Konferensi Penyelundupan Manusia ke-6 (The Sixth Ministerial Conference of the Bali Process on People Smuggling, Trafficking in Persons and Related Transnational Crime) atau Bali Process, 22-23 Maret 2016, di mana kedua Menlu akan menjadi Co-Chair.
"Ini adalah pertemuan pertama sejak pertemuan 2+2 (kedua Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan, Red.) di Sydney tiga bulan lalu," kata Menlu Retno pada jumpa pers bersama di Ruang Bendera, Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Senin, 21 Maret 2016.
Menlu Retno menyatakan kedua negara sepakat untuk memperkuat kemitraan ekonomi. " Kami juga memperkuat dialog Indo-Australia dialog. Indonesia mengutus Duta Besar Hamzah Thayeb untuk menjadi wakil RI di Australia. Dialog Indo-Australia adalah forum yg penting untuk menggali people to people contact dan menciptakan hubungan bilateral yang lebih berkelanjutan. Forum dialog ini akan dilaksanakan segera tahun ini di Indonesia," kata Menlu Retno.
Hal lain yang juga dibahas dalam pertemuan adalah bidang pendidikan. Menurut Menlu Retno, hal ini penting karena Australia telah menjadi salah satu negara paling menarik bagi mahasiswa asal Indonesia untuk menuntut ilmu.
Adapun Menlu Bishop mengungkapkan dalam kunjungannya selama tiga hari, dia berkesempatan untuk membuka Kompleks Kedutaan Besar Australia yang baru di Jakarta dan Konsulat di Makassar. "Tujuannya untuk mengembangkan hubungan ekonomi Indonesia-Australia di kawasan lain, dimana kami melihat pertumbuhan ekonomi di Makasar pun semakin menggeliat. Kami ingin tingkatkan hubungan ekonomi, termasuk bidang investasi. Diharapkan pembukaan kantor konsult jenderal di Makasar ini menjadi bukti semakin kuat dan berkembangnya hub ekonomi kedua negara," kata Bishop dalam jumpa pers bersama Retno di Pejambon.
Indonesia-Australia memiliki status kemitraan komprehensif sejak 2005, dengan ditandatanganinya Joint Declaration on Comprehensive Partnership. Australia adalah mitra dagang RI terbesar ke-12 dan merupakan investor asing terbesar ke-12 di Indonesia (2015).