Donald Trump Berkampanye di Arizona, Warga Blokade Jalan

Minggu, 20 Maret 2016 12:52 WIB

Donald Trump. AP/Gerald Herbert

TEMPO.CO, Fountain Hills - Kampanye Donald Trump di Phoenix, Sabtu, 19 Maret 2016, sempat tertunda selama satu jam akibat aksi warga yang memprotes kandidat calon Presiden Amerika dari Partai Republik ini. Mereka memblokade jalan menggunakan mobil dan membentuk dinding manusia (human wall).

Jalan Trump menuju lokasi reli diblokade sepasang truk pikap yang didekorasi dengan banner bertulisan “Comb Over Racism: Dump Trump” dan “Shut Down Trump”. Tak lama kemudian, puluhan warga yang melakukan aksi protes memenuhi jalanan. Mereka memegang tanda bertulisan “Love Trumps Hate” dan “Stand Against Racism”. Ada pula yang bertulisan “Combat White Supremacy”.

Kepolisian setempat membubarkan massa dan menahan tiga orang. “Intimidasi terhadap Trump dan Presiden Amerika selanjutnya tidak akan terjadi. Tidak di kota ini,” kata Kepala Kepolisian Maricopa Joe Arpaio, seperti dilansir dari The Washington Post, Ahad, 20 Maret 2016.

Arpaio mengatakan hal itu di depan Donald Trump dan ribuan pendukung Trump dalam reli di Fountain Park. Arpaio terkenal kontroversial karena merendahkan martabat tahanannya, menggunakan kantornya untuk menangkap imigran ilegal, dan mempercepat deportasi. Ia bahkan tampil bersama Trump beberapa kali saat kampanye.

Saat blokade itu, kepolisian menyingkirkan dua truk dan sejumlah warga meresponsnya dengan membentuk dinding manusia. Setelah petugas kepolisian mulai menangkap warga yang melakukan aksi protes tersebut, jalan kembali lancar.

Setelah jalan lancar, kampanye Trump berlangsung. Selama kampanye, Trump tampil di panggung menggunakan topi merahnya bertulisan “Make America Great Again”. Ia berbicara di bawah sinar matahari selama kurang dari 25 menit.

Dalam pidatonya, Trump menyinggung banyak isu kontroversial yang dipermasalahkan warga yang melakukan protes. Ia mengatakan akan membangun tembok besar di sepanjang perbatasan Meksiko, menghentikan imigrasi ilegal, serta melarang imigran Suriah dan menghilangkan kebenaran politik.

Blokade anti-Trump di Arizona, Sabtu lalu, justru memperdalam kekaguman Geneva Arthin terhadap Trump. “Mereka melawan Trump, tapi Trump tidak takut karena justru mereka yang takut kalah dari Trump,” kata wanita berusia 77 tahun yang telah mantap memilih Trump itu.

Saat Trump berbicara, beberapa warga yang melakukan protes dikeluarkan dari lokasi. Di antara mereka, ada empat wanita dan seorang pria dengan topi tentara Amerika. Di topinya tertulis “Vets to Trump: End hate speech against Muslims.”

Jay Helser, salah seorang warga yang melakukan protes, mengatakan Trump telah menyinggung diri sendiri, yang beristri wanita Meksiko. “Dia menyinggung istri saya sebagai wanita dan sebagai Amerika Meksiko,” katanya.

THE WASHINGTON POST | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

5 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

5 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

9 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

11 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

12 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

14 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya