Untuk Berobat, Musharraf Boleh Tinggalkan Pakistan  

Reporter

Jumat, 18 Maret 2016 20:13 WIB

Pervez Musharraf. REUTERS/Mohammad Abu Omar

TEMPO.CO, Islamabad - Bekas penguasa militer Pakistan yang dihadapkan pada tudingan pengkhianatan, Pervez Musharraf, diizinkan meninggalkan negara tersebut untuk mendapat perawatan medis di Dubai. Keberangkatan Musharraf pada Jumat, 18 Maret 2016, terjadi sehari setelah pemerintah mencabut pelarangan berpergian yang dikenakan Mahkamah Agung kepadanya.

Media Pakistan menunjukkan sejumlah gambar Musharraf sedang meninggalkan rumahnya dengan pengawalan konvoi menuju bandar udara di Karachi. Dia memasuki lapangan terbang melalui sebuah pintu gerbang untuk staf dan menuju Dubai dengan pesawat Emirate.

"Saya seorang tentara, dan saya mencintai tanah air saya," kata Musharraf kepada wartawan di lapangan terbang. "Saya akan kembali dalam beberapa pekan atau bulan," ucapnya.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudhry Nisar Ali Khan berujar pada Kamis, 17 Maret 2016, bekas penguasa itu diperbolehkan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk berobat setelah mendapatkan jaminan dari pengacaranya. Musharraf berjanji akan kembali dalam empat-enam minggu untuk menghadapi tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

"Musharraf membutuhkan pemeriksaan seorang dokter di Dubai mengenai masalah punggung. Beliau sudah berkali-kali diperiksa di rumah sakit sebelumnya," tutur pengacara Musharraf.

Musharraf mengambil alih kekuasaan pada 1999 setelah melakukan kudeta berdarah terhadap Perdana Menteri Nawaz Sharif. Dia berkuasa selama sembilan tahun.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN




Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya