Kemlu: Tak Ada Kesepakatan dengan Israel Saat Menlu ke Yerusalem
Editor
Natalia Santi
Kamis, 17 Maret 2016 16:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Indonesia membantah ada kesepakatan dengan pihak Israel soal kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Yerusalem. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan kunjungan Retno pekan lalu hanya bertujuan ke dua kota, yaitu Ramallah dan Amman.
"Tidak pernah ada pembahasan apalagi kesepakatan antara Indonesia dan Israel soal kunjungan Menlu ke Yerusalem on the way ke Ramallah," kata Arrmanatha dalam konferensi pers, Kamis, 17 Maret 2016, di Kementerian, Jakarta. Dia mengatakan itu untuk membantah artikel di media Israel Jerusalem Post yang mengatakan Retno dilarang ke Ramallah karena menyalahi kesepakatan dengan tidak berkunjung ke Yerusalem.
Arrmanatha mengatakan tidak pernah ada pertemuan antara Kementerian dengan pihak Israel terkait dengan persiapan kunjungan Retno ke Ramallah. Persiapan Retno ke Ramallah guna melantik Konsul Kehormatan Indonesia untuk Palestina Maha Abu Shusheh, kata dia, telah dilakukan sejak Desember 2015. Pengaturan dilakukan melalui jalur diplomatik resmi yang dilakukan duta besar Indonesia untuk Palestina yang berkedudukan di Amman, Yordania. "Dan pengaturan dilakukan dengan pihak otoritas Palestina dan Yordania," kata Arrmanatha.
Dia mengatakan, sejak awal, skenario yang dipersiapkan ada dua, yaitu melantik Maha Abu Shusheh di Ramallah, atau melantik di kantor Kedutaan Besar RI di Amman. Perjalanan juga direncanakan menggunakan helikopter dari Amman dan akan langsung mendarat di Ramallah di helipad kantor kepresidenan Palestina. Jadi tidak melalui jalan darat melewati check point Israel.
Pada kenyataannya, pelantikan Maha Abu Shusheh itu dilakukan di Amman karena Israel tidak memberi izin pada Retno untuk masuk ke Ramallah. Pelantikan dilakukan pada Minggu, 13 Maret 2016 di KBRI Amman, dihadiri Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki dan duta besar negara-negara ASEAN, serta Organisasi Konferensi Islam di Amman.
Menurut kabar yang dilansir Jerusalem Post, Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely menyatakan deputi direktur jenderal Kementerian Luar Negeri Israel bidang Asia Pasifik Mark Sofer baru-baru ini berkunjung ke Jakarta. Dalam pertemuan dengan pejabat Indonesia disepakati Menteri Retno akan bertemu dengan pejabat senior Israel di Yerusalem saat kunjungannya ke kawasan. Tidak disebutkan nama pejabat Indonesia yang ditemui Sofer.
"Itu adalah keputusan Menteri Luar Negeri Indonesia untuk melanggar kesepakatan, dan dia tahu dengan tindakannya melewati Yerusalem, dia melawan aturan yang ditetapkan Israel bagi kunjungan resmi ke Palestina dan Israel," kata Hotovely, menjawab pertanyaan anggota parlemen Israel, Ahmad Tibi.
Hotovely juga menyatakan, meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik, Israel dan Indonesia terus melakukan kontak. Yerusalem pun berupaya meningkatkan hubungan dengan Jakarta.
AMIRULLAH SUHADA