TEMPO.CO, Dhaka- Gubernur Bank Sentral Bangladesh mengundurkan diri setelah peretas merampok cadangan devisa negara itu sebesar US$ 81 juta (Rp 1,3 triliun) yang disimpan di Bank Sentral Amerika Serikat. Peristiwa ini sebagai perampokan bank terbesar dalam sejarah.
Sang gubernur bernama Atiur Rahman mundur atas permintaannya sendiri setelah menginformasikan pihak berwenang mengenai pencurian tersebut selama sebulan.
"Dia menghubungi saya kemarin dan dia minta mengundurkan diri. Dan beliau mengundurkan diri hari ini," kata Menteri keuangan, A.M.A Muhith, seperti dilansir Bangladesh News 24 pada 15 Maret 2016.
Pada 5 Februari lalu, rekening bank milik pemerintah Bangladesh di Bank Federal New York diretas. Setelah itu, pretas mentransfer uang itu ke beberapa rekening di Filipina dan Sri Lanka.
Deputi Gubernur Bank Sentral Bangladesh sebelumnya mengatakan kepada media bahwa peretas sempat gagal meretas rekening karena kesalahan teknis.
Sebagian dari uang diambil kembali dari Sri Lanka, namun sisanya dicuci melalui kasino di Filipina. Bank sentral mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang di Manila untuk mendapatkan kembali uang yang tersisa.
Pengunduran diri Rahman tercatat dalam sejarah Bangladesh sebagai gubernur bank sentral pertama yang mengundurkan diri. Mantan guru besar Universitas Dhaka tersebut mengatakan dia akan kembali mengajar dan berharap untuk berhasil dalam peran tersebut.
Rahmat diangkat gubernur Mei 2008 setelah Liga Awami berkuasa. Pemerintah memperpanjang masa jabatannya menjadi empat tahun ketika kontrak pertama berakhir pada tahun 2012 hingga Agustus 2016.
Rahman dielu-elukkan untuk peningkatan cadangan devisa dan upaya untuk memperluas layanan perbankan bagi masyarakat marjinal. Dia juga menerima beberapa penghargaan sebagai gubernur bank sentral.
Rahman mendapatkan gelar PhD di bidang ekonomi dari Universitas London. Dia adalah mantan peneliti pengembangan dan seorang profesor studi pembangunan di Universitas Dhaka. Sebelum menjadi bankir top Bangladesh, dia menjabat sebagai Direktur Sonali Bank dan ketua Janata Bank.
Rahman telah menulis banyak artikel penelitian tentang pengembangan ekonomi Bangladesh dan kredit mikro. Hingga 2009, dia telah menulis 45 buku.