Pemilu AS, Obama Peringatkan Calon Presiden Tak Bikin Kisruh

Reporter

Minggu, 13 Maret 2016 16:25 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Barack Obama memperingatkan kepada semua calon kandidat presiden Amerika Serikat untuk tidak membuat kegegangan dan memancing kekerasan antar sesama warga Amerika.

“Yang mestinya menjadi fokus para calon kandidat adalah bagaimana kita bisa lebih baik, bukan saling hina dan ejek seperti di halaman sekolah, bukan memainkan fakta yang ada, serta bukan menciptakan jurang pemisah antar ras dan kepercayaan,” ujar Obama dalam acara penggalangan dana Partai Demokrat di Dallas, seperti dilansir BBC, Minggu, 13 Maret 2016.

Peringatan Obama tersebut muncul tatkala Donald Trump, bakal kandidat presiden AS dari Partai Republik, membatalkan pawainya di Chicago lantaran para pendukung dan penentangnya saling berkelahi.

Bentrokan itu dimulai satu jam sebelum acara pawai Trump dimulai dan terus berlanjut, bahkan ketika acara sudah dibatalkan. Menurut saksi mata, perkelahian itu terjadi ketika sejumlah pendukung Trump berupaya merebut bendera dari tangan para penentangnya.

Kepada Fox News, Trump membantah dirinya menyulut bentrok dan menciptakan jurang pemisah. “Saya mewakili kelompok besar yang terdiri dari orang-orang yang punya banyak kemarahan," kata dia. Dia melanjutkan, "Ada kemarahan yang begitu besar di luar sana, yang berasal dari kedua kubu."

Marco Rubio dan Ted Cruz, dua calon kandidat presiden dari Partai Republik pun angkat suara ihwal kejadian ini. Cruz menuding Trump menciptakan lingkungan yang menyuburkan perseteruan jahat.
Sedangkan Rubio mengatakan semakin sulit mewujudkan janjinya untuk bersatu di belakang siapapun yang terpilih sebagai kandidat presiden Amerika Sewrikat dari Partai Republik.

Sebelumnya, banyak pihak menuding sikap Trump tentang Islam dan imigran membahayakan keamanan Amerika. Trump menyebut “Islam membenci kita” dan dia juga berjanji akan membangun tembok besar di perbatasan AS-Meksiko jika terpilih sebagai presiden.

BBC | BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

5 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

7 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

8 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

8 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

9 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

9 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

14 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya