TEMPO Interaktif, Dili:Warga Timor Leste, Minggu (14/4) esok, diperkirakan akan memadati tempat pemilihan umum yang berlangsung untuk ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir. Ini merupakan tahap akhir penentuan negara baru yang masih dalam pengawasan PBB ini. Pengambilan suara untuk memilih Presiden dijadwalkan dimulai sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Menurut AFP, 439 ribu jiwa dari penduduk Timor Leste yang berjumlah 738 ribu itu akan memberikan suaranya. Banyak kalangan memperkirakan, pemimpin Timor Leste Xanana Gusmao akan mendapatkan suara terbanyak. Pada 20 Mei nanti, Sekjen PBB Kofi Annan akan mencanangkan Timor Leste sebagai sebuah negara yang independen setelah selama dua puluh empat tahun menjadi bagian dari Indonesia yang kemudian berlanjut menjadi wilayah di bawah kekuasaan dan pengawasan PBB selama 31 bulan. Gusmao (55), menyampaikan harapan-harapannya dalam kampanye hari terakhirnya pada Jumat (12/4)) kemarin. Dia menjanjikan kedamaian, rekonsiliasi, dan membuka jalan demokrasi bagi rakyat. “Jika anda memilih saya, suara anda adalah suara saya,” tuturnya di hadapan 10 ribu orang massa pendukungnya. Rival Gusmao dalam pemilihan Presiden Timor Leste adalah Francisco Xavier do Amaral, 66 tahun. Amaral sempat menduduki kursi kepresidenan Timor Timur selama sembilan hari pada tahun 1975. Saat itu Timor Timur mendeklarasikan kemerdekaannya dari Portugis, namun kemudian beralih menjadi bagian wilayah Indonesia. Dalam kampanyenya Amaral mengatakan, ia turut ambil bagian dalam Pemilu pertama ini bukan untuk menang atau kalah. Tetapi, ia mencari sesuatu yang prinsipil yakni kedamaian dan hak asasi manusia. Massa pendukung kedua calon pemimpin Timor Leste bersepakat berupaya tidak akan menimbulkan ekses negatif dalam kampanye. Pada praktiknya, ada dugaan pendukung Amaral menggunakan trik-trik kotor dalam kampanye, meski keterlibatan Amaral disangkal. Pengawas Pemilu dari Uni Eropa mensinyalir adanya praktik nakal seperti mempengaruhi pemilih agar merusak kertas pemilihan presiden. Namun sejauh ini belum diketahui pihak yang melakukan provokasi itu. Kecurangan lainnya, menurut Gusmao, dilakukan beberapa petinggi Fretilin yang memaksa pendukung Gusmao memilih Amaral. Jika cara ini tidak dilakukan, Fretilin meminta agar mereka merusak kertas pemilihan. Banyak pendukung Gusmao mengaku dipaksa melakukan pelanggaran tersebut. (AFP/Sri Wahyuni)
Berita terkait
Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar
37 detik lalu
Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar
Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?
33 menit lalu
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?
Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?