Pertama Kali, Arab Saudi Cari Pinjaman Rp 105 Triliun

Reporter

Kamis, 10 Maret 2016 11:05 WIB

Pesawat Saudi Arabian Airlines penerbangan SVA 226 terisolasi di landasan setelah penumpang dan kru dievakuasi menyusul ancaman bom, di bandara Barajas, Madrid, Spanyol, 4 Februari 2016. Ancaman bom tersebut menyebabkan penerbangan menuju Riyadh, Arab Saudi dibatalkan. REUTERS/Sergio Perez

TEMPO.CO, Riyadh - Arab Saudi yang dijuluki produser minyak terbesar kedua di dunia mulai goyah perekonomiannya. Negara yang selama satu dekade terakhir tak memiliki utang luar negeri itu saat ini mencari pinjaman ke sejumlah bank internasional.

Seperti dilansir Business Insider, Kamis, 10 Maret 2016, Arab Saudi mencari pinjaman baru sebesar US$ 8 miliar atau sekitar Rp 105 triliun.

Pinjaman ini terjadi setelah negara itu mengalami defisit mencapai US$ 100 miliar pada 2015 karena harga minyak yang turun drastis.

Dalam beberapa bulan terakhir, Saudi telah berusaha mengatasi harga minyak yang turun dengan menghindari pengurangan produksi.

Riyadh telah menerapkan peraturan pajak baru, memotong dana untuk program sosial, dan bersiap menjual sebagian saham perusahaan minyak negara multitriliun dolar, Aramco.

Strategi mengatasi masalah anjloknya harga minyak tanpa mengurangi produksi justru memperburuk perekonomian Saudi saat ini.

Kondisi ini diperburuk oleh keterlibatan Saudi dalam penyelesaian konflik di Yaman. Sebagai pemimpin koalisi negara-negara Arab, Saudi membantu pemerintah Yaman memberangus kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran. Namun tekanan militer koalisi Arab malah macet dan strateginya dianggap blunder.

Saudi juga menghadapi serangan kelompok milisi Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) dalam setahun terakhir. Bersamaan itu, Riyadh bersitegang dengan Iran, sehingga meningkatkan tekanan militer dan diplomasinya yang berimplikasi pada pemberian bantuan dana kesetiaan kepada negara-negara sekutunya. Februari lalu, Saudi menggelar latihan militer yang diklaim terbesar dalam sejarah negara itu.

Sederet keterlibatan Saudi dalam konflik bersenjata di beberapa negara berimplikasi pada biaya pembelian peralatan militernya. Saudi pun tercatat sebagai importir peralatan militer terbesar di dunia pada 2014. Dan tahun 2015, anggaran pertahanan Saudi merupakan yang terbesar ketiga di seluruh dunia.

Alhasil, Saudi mulai mengkritisi keterbatasan strategi minyaknya dalam geopolitik saat ini.

BUSINEES INSIDER | MARIA RITA





Advertising
Advertising

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

1 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

2 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

2 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

2 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

3 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

4 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya