ISIS 'Rawat' 31 Ribu Hamil, Ini Tujuannya  

Reporter

Selasa, 8 Maret 2016 15:28 WIB

Tareena Shakil mengakui pergi ke Suriah pada Oktober 2014 namun membantah berniat bergabung dengan ISIS. Saat persidangan berlangsung hakim mengatakan Shakil tidak menunjukkan rasa penyesalan dan menyadari sepenuhnya bahwa anaknya bisa menjadi militan ISIS di masa depan. www.dailymail.co.uk

TEMPO.CO, London - Lebih dari 31 ribu wanita hamil saat ini berada di bawah pengawasan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ISIS menyebut para wanita hamil adalah cara sistematis ISIS melakukan regenerasi anggota.

Nikita Malik, peneliti senior di Qulliam - organisasi kontra-ekstremisme London - menyelidiki cara ISIS merekrut anak-anak dan melatih mereka menjadi ekstrimis melalui indoktrinasi di rumah dan di sekolah.

"Ada ciptaan sistematis dari generasi mujahidin berikutnya - generasi milisi berikutnya," kata Malik dikutip dari laman Independent, Senin, 7 Maret 2016.

Baca juga: Tentara Kurdi Sebar Foto Alumni Unisba, Anggota ISIS ?

Malik menambahkan fakta bahwa terdapat 31 ribu wanita hamil saat ini menunjukkan itu bukan kebetulan. "Itu adalah persiapan jangka panjang untuk menumbuhkan anak-anak dengan indoktrinasi agama, teologis dan nasional yang merusak," katanya.

Dalam laporan berjudul Children of Islamic State yang telah disahkan oleh PBB, Qulliam juga mengklaim 50 anak dari Inggris tumbuh dengan propaganda ektrimis di Irak dan Suriah.

Para peneliti mengatakan anak laki-laki belajar dari kurikulum ISIS. Mereka menghafal ayat-ayat Al-Quran dan mengikuti pelatihan menjadi milisi - penembakan, seni bela diri dan persenjataan. Anak perempuan, yang disebut oleh kelompok sebagai 'mutiara dari kekhalifahan', disembunyikan, hanya berada di rumah, dan diajarkan untuk merawat suami.

Baca juga: Amerika Bangun Pangkalan Udara di Kurdi-Suriah

Laporan juga mengatakan bahwa ISIS melihat anak-anak sebagai milisi yang lebih baik dan lebih mematikan. "Apa yang kami temukan sangat menarik adalah alasan mengapa tentara ini sengaja dibuat. Pertama, anak-anak adalah batu tulis kosong, tidak memiliki kemampuan kognitif atau membuat keputusan, sehingga mereka dapat dimanipulasi," kata Malik.

Menurutnya, keluarga ikut memainkan peran kunci, terutama ibu. "Mereka (ibu) membaca buku cerita tentang kemartiran untuk anak-anak pada malam hari. Keluarga mengajar mereka apa yang benar dan salah. "

Baca juga: Wapres AS ke Timur Tengah Bersumpah Hancurkan ISIS

Noman Benotman, Presiden Quilliam, berujar: "Ini adalah salah satu situasi paling berat di bumi. Anak-anak adalah kunci untuk masa depan. Indoktrinasi di ISIS dimulai saat lahir, dan meningkat di sekolah-sekolah dan kamp-kamp pelatihan. Anak-anak diajarkan cara menginterpretasi dengan hukum syariah tertentu, tidak sensitif terhadap kekerasan, dan belajar keterampilan khusus berperang dengan bendera ISIS. "

Laporan terbaru memperkuat laporan sebelumnya bahwa dari Agustus 2015 sampai Februari 2016, 254 anak-anak telah dimanfaatkan untuk menjalankan propaganda ISIS. Dalam enam bulan terakhir, video rekaman 12 algojo anak menyebar dengan salah satu dari mereka tampil sebagai eksekutor di hadapan publik.

INDEPENDENT.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

31 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

42 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

43 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya