Pemuda Palestina mengenakan penutup wajah saat bentrok dengan pasukan Israel di Issawiya, Yerusalem, 5 Oktober 2015. Netanyahu mengatakan penghancuran rumah-rumah pejuang Palestina akan dipercepat, pasukan keamanan di Yerusalem dan Tepi Barat akan diperkuat, dan penahanan para pejuang tanpa pengadilan akan diperluas. REUTERS/Ammar Awad
TEMPO.CO, New York – Sekelompok warga Palestina menuntut US$ 34,5 miliar terhadap sejumlah lembaga dan perusahan pro-Israel di Amerika Serikat karena mendukung pembangunan di daerah pendudukan dan kekerasan terhadap warga Palestina dalam beberapa dekade.
Mereka memandang kehancuran Palestina itu antara lain karena ulah Sheldon Adelson, raja judi dari Las Vegas, Irving Moskowitz, seorang jutawan di bidang properti di Yerusalem Timur, dan pastor John Hagee, yang membiayai pembangunan permukiman di tanah Palestina.
Selain itu, pengacara penggugat memasukkan lembaga amal Christian Friends of Israeli Communities, beberapa perusahaan swasta produsen kosmetik Ahava, serta perusahaan listrik Israel Chemical Limited ke dalam gugatannya.
"Gugatan ini tidak semata-mata karena uang, tapi kami sengaja membidik perusahaan besar berkantong tebal milik pengusaha kaya," kata Martin McMahon, pengacara yang mewakili penggugat dari Martin McMahon and Associates, kepada Al Jazeera, Senin, 7 Maret 2016.
"Inilah saatnya dunia bangun dan melihat fakta bahwa rakyat Palestina dibunuh setiap hari dengan uang para pembayar pembajak di Amerika."
Menurut Bassem al-Tamimi, seorang aktivis, dan 35 warga Palestina lainnya, mereka menyaksikan orang-orang yang dicintai tewas akibat dibedil pasukan Israel dan kehilangan lahan akibat pembangunan permukiman, bisnis, dan pembangunan gedung lainnya.
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.