Abu Ubaida, juru bicara dari Izz el-Deen al-Qassam Brigade, sayap bersenjata Hamas, berdiri di atas tank dalam unjuk rasa mengenang tujuh rekannya yang tewas akibat terowongan runtuh dekat perbatasan timur Jalur Gaza dengan Israel, di Gaza 31 Januari 2016. REUTERS/Mohammed Salem
TEMPO.CO, Gaza- Pengelola kebun binatang Khan Younis yang terletak di Jalur Gaza, Palestina telah membiarkan hewan mati dan membusuk di kandang selama berlangsung pertempuran Israel-Palestina.
Manajer proyek dari kelompok kesejahteraan hewan internasional Four Paws, Amir Khalil, menyebut situasi kebun binatang Han Younis paling mengerikan di dunia."Ini bukan kebun binatang. Ini penjara," kata Khalil dikutip dari laman Mirror, Senin, 7 Maret 2016.
Mohammed Owaida, pengelola kebun binatang Han Younis menegaskan tidak ada masalah dengan persediaan makanan. Menurutnya para penjaga kebun binatang takut merawat hewan sementara di sekitar kebun terjadi perang dan pembunuhan.
Serangan roket Israel dalam tiga minggu, Owaida tidak bisa mengakses kebun binatang, sehingga banyak hewan mati kelaparan.
Owaida kemudian membalsem hewan-hewan yang tewas dan mengembalikan mereka ke kandang. "Ide mumi hewan dimulai setelah perang Gaza karena sejumlah hewan seperti singa, harimau, monyet dan buaya mati," ujarnya.
Owaida pertama kali membuka kebun yang juga dikenal dengan sebutan 'South Forest Park' pada 2007. Dia kehilangan beberapa hewan selama serangan militer Israel terhadap Hamas yang dimulai pada Desember 2008.
Khan Younis adalah satu dari lima kebun binatang di Jalur Gaza, daerah berpenduduk 1.7 juta orang.
Setahun sebelumnya, 2009, kebun binatang lain di Kota Gaza mengecat keledai dengan garis-garis putih hitam agar terlihat seperti zebra untuk menggantikan dua zebra yang meninggal kelaparan.
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
5 jam lalu
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.