Hewan Dibalsem di Kebun Binatang di Jalur Gaza, Kenapa?

Reporter

Senin, 7 Maret 2016 22:18 WIB

Abu Ubaida, juru bicara dari Izz el-Deen al-Qassam Brigade, sayap bersenjata Hamas, berdiri di atas tank dalam unjuk rasa mengenang tujuh rekannya yang tewas akibat terowongan runtuh dekat perbatasan timur Jalur Gaza dengan Israel, di Gaza 31 Januari 2016. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Gaza- Pengelola kebun binatang Khan Younis yang terletak di Jalur Gaza, Palestina telah membiarkan hewan mati dan membusuk di kandang selama berlangsung pertempuran Israel-Palestina.

Manajer proyek dari kelompok kesejahteraan hewan internasional Four Paws, Amir Khalil, menyebut situasi kebun binatang Han Younis paling mengerikan di dunia."Ini bukan kebun binatang. Ini penjara," kata Khalil dikutip dari laman Mirror, Senin, 7 Maret 2016.

Baca juga: Ini Permintaan Presiden Palestina di KTT OKI 2016

Mohammed Owaida, pengelola kebun binatang Han Younis menegaskan tidak ada masalah dengan persediaan makanan. Menurutnya para penjaga kebun binatang takut merawat hewan sementara di sekitar kebun terjadi perang dan pembunuhan.

Serangan roket Israel dalam tiga minggu, Owaida tidak bisa mengakses kebun binatang, sehingga banyak hewan mati kelaparan.

Owaida kemudian membalsem hewan-hewan yang tewas dan mengembalikan mereka ke kandang. "Ide mumi hewan dimulai setelah perang Gaza karena sejumlah hewan seperti singa, harimau, monyet dan buaya mati," ujarnya.

Baca juga: Kisah Dubes RI Hampir Diamuk Massa di Perbatasan Palestina

Owaida pertama kali membuka kebun yang juga dikenal dengan sebutan 'South Forest Park' pada 2007. Dia kehilangan beberapa hewan selama serangan militer Israel terhadap Hamas yang dimulai pada Desember 2008.

Khan Younis adalah satu dari lima kebun binatang di Jalur Gaza, daerah berpenduduk 1.7 juta orang.

Setahun sebelumnya, 2009, kebun binatang lain di Kota Gaza mengecat keledai dengan garis-garis putih hitam agar terlihat seperti zebra untuk menggantikan dua zebra yang meninggal kelaparan.

MIRROR.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

4 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

4 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

5 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

5 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

6 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

6 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

7 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

8 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

8 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

11 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya