Presiden Indonesia Joko Widodo menyambut kedatangan Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebelum berlangsungnya KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Jakarta, 7 Maret 2016. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengundang Presiden Joko Widodo berkunjung ke Palestina untuk mengetahui situasi konflik yang terjadi di sana. Abbas menyampaikan undangan itu dalam sambutan penutupan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) 2016 di Jakarta Convention Center, Senayan, Senin, 7 Maret 2016.
Abbas mengatakan undangan tersebut berlaku pada semua petinggi negara yang ingin melihat langsung kesulitan Palestina, yang tertekan oleh agresi militer Israel. "Biarkan penduduk Palestina tahu mereka didukung oleh dunia, bahwa dunia sedang mengusahakan bantuan untuk menyelesaikan situasi sulit yang mereka alami," kata Abbas.
Abbas mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam terhadap Indonesia, yang menjawab harapan Palestina untuk mengadakan KTT LB OKI 2016 dalam rangka mencari solusi konflik Palestina dan Al-Quds Al Sharif. Rasa terima kasih tersebut juga ditujukan Abbas kepada Sekretaris Jenderal OKI Iyad Ameen Madani.
"Al-Quds adalah jantung Palestina. Tak ada Palestina tanpa Al-Quds. Yang dilakukan Israel terhadap tempat suci itu tak masuk akal dan dunia tak akan membiarkan tekanan itu berlanjut terus," ujar Abbas.
Abbas menuturkan agresi berulang Israel sudah menyengsarakan warga Palestina dan mencoreng identitas sejumlah agama. "Banyak penduduk Palestina yang disandera, kerusakan yang diakibatkan Israel juga merusak situs penting lain, seperti gereja dan lokasi bersejarah."
Madani mewakili OKI pun secara khusus mengapresiasi kepemimpinan Jokowi selama 2 hari pelaksanaan KTT LB OKI 2016. "Kami senang Indonesia menjadi simbol masyarakat Islam yang memiliki komitmen untuk membantu perdamaian Palestina. Yang terjadi di Palestina bukan lagi isu kawasan, tapi isu dunia."
Madani mengatakan diskusi umum KTT OKI kali ini sangat penting bagi masa depan Palestina, yang juga berpengaruh pada kehidupan dunia internasional. "Apa yang disepakati di akhir konferensi akan menjadi panduan kita ke depan," ujarnya.
Jokowi resmi menutup KTT LB OKI 2016. Dengan ketukan palu, Jokowi mengakhiri pertemuan yang dihadiri 605 delegasi dari 55 negara anggota OKI, serta sejumlah negara anggota organisasi internasional tersebut.