Korban Pelecehan Seksual Kecewa kepada Paus Fransiskus

Reporter

Minggu, 6 Maret 2016 16:13 WIB

Paus Fransiskus berbicara kepada reporter dalam pesawat penerbangan dari Roma ke Kuba, 12 Februari 2016. Diharapkan pertemuan tersebut akan mempererat hubungan antara kedua gereja yang terpecah. Alessandro Di Meo/Pool Photo-AP

TEMPO.CO, Vatikan - Sebanyak 15 korban pelecehan seksual oleh sejumlah pastor Gereja Katolik Roma kecewa berat setelah mereka gagal bertemu Paus Fransiskus di Vatikan karena alasan prosedural.

Para korban pelecehan seksual berasal dari komunitas Gereja Katolik Australia berkunjung ke Vatikan. Namun mereka ditolak karena datang dengan tidak terlebih dahulu memberitahukan melalui jalur yang tepat. Sehingga Vatikan tidak menyediakan waktu pertemuan dengan para korban.

Baca juga: Pembantaian di Kolam Renang di Honduras, 12 Orang Tewas

Dengan rasa kecewa, para korban pelecehan seksual kembali ke Australia pada Minggu, 6 Maret 2016. Seperti dikutip dari Reuters, seorang korban bernama David Ridsdale menjelaskan, para korban telah mengirimkan permintaan mereka ke Prefektur Rumah Tangga Kepausan untuk berkunjung.

"Fakta sederhana bahwa itu adalah kekalahan Paus," kata Ridsdale mengenai tidak terjadinya pertemuan. "Dia (Paus) mengecewakan. Itu bukan kerugian kami."

Ridsdale dan korban lain juga melakukan perjalanan ke Roma untuk mengamati kesaksian Kardinal George Pell tentang kasus pelecehan yang ia sampaikan melalui Videolink. Kondisi jantung menjadi alasan kardinal tidak dapat bepergian ke Sydney. Mereka kecewa pada kesaksiannya yang kurang lengkap.

Baca juga: Presiden Palestina dan Wapres Amerika Bertemu di Ramallah

Sepeti dilansir dari laman Reuters, Pell, Bendahara Vatikan, memberikan kesaksian terkait dengan masalah pelecehan sistemik dalam tubuh gereja Katolik. Kesaksiannya di hadapan Australian Royal Commission, Lembaga Peradilan untuk kasus Pelecehan Seksual Anak, melibatkan ratusan anak di Australia pada 1960-1990, dianggap merongrong akuntabilitas dan nama baik pemimpin gereja.

Pell mengatakan kepada penyelidik bahwa gereja telah membuat kesalahan besar dengan menolak percaya jika anak-anak dilecehkan, menyeret para imam, dan hanya mengandalkan konseling untuk memecahkan masalah.

Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, merilis pernyataan mendukung pernyataan Pell. "Kardinal Pell harus memberikan kesaksian yang tepat bahwa ada gambaran obyektif dan jernih dari kesalahan yang dilakukan di banyak lingkungan gereja, kali ini di Australia, selama dekade terakhir," kata Lombardi.

REUTERS | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

16 hari lalu

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024

Baca Selengkapnya

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

20 hari lalu

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

Walaupun rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia terus memancarkan sinyal positif, Antonius mengatakan hal itu masih tentatif.

Baca Selengkapnya

Setelah 2 Tahun Jokowi Mengundang, Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024, Berikut Sosoknya

26 hari lalu

Setelah 2 Tahun Jokowi Mengundang, Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024, Berikut Sosoknya

Paus Fransiskus rencana datang ke Indonesia September 2024 setelah diundang Jokowi dua tahun lalu. Ini profil perjalanannya menjadi Paus.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pidato Paskah

28 hari lalu

Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pidato Paskah

Paus Fransiskus kembali menyerukan gencatan senjata di Gaza, kali ini lewat pidato Minggu Paskah di Vatikan.

Baca Selengkapnya

Diundang Jokowi, Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia pada 3 September

28 hari lalu

Diundang Jokowi, Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia pada 3 September

Undangan kepada Paus Fransiskus disampaikan langsung oleh Menteri Agama pada Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

12 Februari 2024

Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

Presiden Argentina Javier Milei membawa kue kering, biskuit dan hadiah-hadiah favorit Paus Fransiskus untuk memperbaiki hubungan

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Puji Jannik Sinner yang Juarai Australian Open 2024

30 Januari 2024

Paus Fransiskus Puji Jannik Sinner yang Juarai Australian Open 2024

Jannik Sinner mengalahkan petenis Rusia Daniil Medvedev di final untuk menjuarai Australian Open 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Megawati Jadi Juri Zayed Award dan Bisa Bertemu Paus Fransiskus

19 Januari 2024

Kisah Megawati Jadi Juri Zayed Award dan Bisa Bertemu Paus Fransiskus

Megawati menceritakan pengalamannya menjadi juri Zayed Award for Human Fraternity akhir tahun lalu dan kesannya berdialog dengan Paus Fransiskus

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Tepis Pertanyaan soal Pensiun: Saya Masih Hidup

15 Januari 2024

Paus Fransiskus Tepis Pertanyaan soal Pensiun: Saya Masih Hidup

Paus Fransiskus menyebut pensiun sebagai sebuah kemungkinan, namun dia tidak sedang mempertimbangkannya sekarang.

Baca Selengkapnya

Vatikan Terbitkan Klarifikasi tentang Persetujuan Pemberkatan Sesama Jenis

4 Januari 2024

Vatikan Terbitkan Klarifikasi tentang Persetujuan Pemberkatan Sesama Jenis

Vatikan mengatakan pemberkatan bagi pasangan sesama jenis tidak boleh dilihat sebagai pembenaran atau dukungan atas semua tindakan mereka.

Baca Selengkapnya