TEMPO.CO, Ankara - Kelompok hak asasi dan aktivis media memuntahkan kritik kepada pemerintah Turki setelah otoritas negeri itu membeslah Zaman, koran terbesar di negara tersebut. Zaman, media massa yang dikaitkan dengan gerakan pemimpin ulama Fetullah Gulen, memiliki pengaruh kuat melawan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Kantor berita pemerintah, Anadolu, dalam laporannya, Jumat, 4 Maret 2016, menyebutkan pihak berwenang mendapatkan perintah dari pengadilan untuk memberangus Zaman sebagaimana permintaan jaksa Istanbul. Namun pemerintah tidak bersedia memberikan tanggapan atas laporan tersebut.
Jaksa menuduh koran itu beserta para pendukungnya memberikan dukungan terhadap apa yang mereka sebut "organisasi teroris Fethullahis atau struktur negara paralel (FETO/PDY), sebuah organisasi yang dipimpin oleh Gulen.
Pemberangusan terhadap Zaman berlangsung beberapa jam setelah polisi menahan pengusaha yang dituding mendanai operasional koran ini. "Jaksa menuduh loyalis Gulen adalah kaum teroris," tulis Anadolu dalam laporannya.
Adapun Erdogan menuduh Gulen sedang berkonspirasi menjatuhkan pemerintahannya melalui jalan membangun jaringan pendukungnya di pengadilan, kepolisian, dan media. Gulen menolak segala tudingan tersebut.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan
26 Oktober 2017
Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.
Baca SelengkapnyaErdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki
4 Agustus 2017
Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.
Baca SelengkapnyaLagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan
18 Juli 2017
Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya
Baca SelengkapnyaPemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki
7 Juli 2017
Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen
Baca SelengkapnyaJokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan
7 Juli 2017
Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.
Baca SelengkapnyaTerkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan
19 Juni 2017
Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.
Baca SelengkapnyaPaspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat
16 Juni 2017
Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.
Baca SelengkapnyaGebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap
16 Juni 2017
AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington
Baca SelengkapnyaTerkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan
3 Juni 2017
Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.
Baca SelengkapnyaSetelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina
2 Juni 2017
TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.
Baca Selengkapnya