Pemberontak Tuding Suriah Langgar Gencatan Senjata  

Reporter

Kamis, 3 Maret 2016 10:00 WIB

Seorang pria Suriah berjalan diantara bangunan yang hancur di kota tua Homs, Suriah, 26 Februari 2016. Sekitar 1.200 pemberontak dan warga sipil, mengalami kelaparan akibat dari pengepungan oleh pasukan Presiden Bashar Assad. AP/Hassan Ammar

TEMPO.CO, Damaskus – Para pemberontak Suriah mengatakan mereka mendapatkan tekanan serangan di daerah dekat perbatasan Turki, meskipun kedua belah pihak menandatangani perjanjian penghentian permusuhan. Amerika Serikat menunjukkan keprihatinannya atas serangan rezim Suriah terhadap warga sipil.

Perjanjian gencatan senjata, yang diprakarsai Amerika Serikat dan Rusia dan efektif pada Sabtu, 27 Februari 2016, meminta dua kubu itu menghentikan pertempuran yang telah berlangsung hampir enam tahun. Kedua belah pihak, baik pemerintah Suriah maupun pemberontak, saling umbar tudingan mengenai pelanggaran perjanjian.

Baca juga: Osama bin Laden Pernah Kirim Surat ke Warga AS, Ini Pesannya

Kantor berita Reuters, mengutip keterangan tokoh pemberontak yang tak disebutkan namanya dan Syrian Observatory for Human Rights—kelompok pemantau berbasis di London, melaporkan bahwa pasukan pemerintah melakukan tekanan dalam sebuah serangan terhadap angkatan bersenjata pemberontak di Provinsi Latakia, dekat perbatasan Turki, pada Rabu, 2 Maret 2016.

Fadi Ahmad, juru bicara Divisi Pantai Pertama, kelompok Tentara Pembebasan Suriah, mengatakan pasukan pemerintah membawa bala bantuan dan bertempur sebelum penghentian permusuhan berjalan efektif. "Perang saat ini sangat sengit," ucapnya kepada Reuters.

Pemerintah Suriah memprioritaskan pengamanan kawasan di perbatasan Turki, yang dijadikan jalur oleh pemberontak untuk suplai senjata dari negara-negara yang menginginkan Presiden Suriah Bashar al-Assad tumbang.

Baca juga: Puing Boeing 777 Ditemukan di Mozambik, Diduga Milik MH370

Daerah yang menjadi medan tempur di Provinsi Katakia itu merupakan kawasan yang dikuasai pemberontak, yakni Kota Jisr al-Shughour, kawasan di sekitar Provinsi Idlib, dan Ghab Plain. Menurut Reuters, pemberontak meningkatkan serangan di kawasan tersebut untuk mengancam Assad.

"Pertempuran berlanjut di daerah vital yang diinginkan rezim, dan di daerah tersebut perjanjian gencatan senjata tidak berlaku," kata tokoh pemberontak. "Kami berada di sini memasuki hari kelima dan tidak ada perubahan sebagaimana daerah di Provinsi Lataia, Homs, dan Hamas."

Belum ada komentar dari Damaskus yang menolak dituding melanggar perjanjian gencatan senjata oleh pemberontak.

Baca juga: Membelot, 8 Milisi ISIS Asal Belanda Dieksekusi

Gedung Putih menyatakan gencatan senjata tampaknya mengurangi serangan udara terhadap posisi oposisi dan warga sipil di Suriah dalam beberapa hari ini. Namun beberapa laporan menyebutkan masih ada serangan yang dilancarkan oleh tank dan artileri.

"Kami menaruh perhatian terhadap laporan yang mengatakan rezim Suriah telah melakukan serangan artileri terhadap penduduk sipil," ujar juru bicara Gedung Putih, Josh Earnes, mengacu pada insiden serangan di dekat Latakia.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN



Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya