TEMPO.CO, Washington - Osama bin Laden pernah menulis secarik surat untuk rakyat Amerika supaya membantu Presiden Amerika Serikat Barack Obama memerangi bencana perubahan iklim dan menyelamatkan manusia.
"Surat itu terkait dengan kekhawatirannya tentang masalah lingkungan hidup," demikian bunyi dokumen yang dirilis intelijen pemerintahan Obama pada Selasa, 1 Maret 2016.
Surat itu juga berisi mengenai material yang disita pasukan khusus Amerika saat melakukan penyerbuan pada 2 Mei 2011 di lokasi persembunyian Bin Laden di Pakistan, yanga menewaskan pemimpin al-Qaeda itu.
Baca juga: Dokumen al-Qaeda, Osama bin Laden: Negara Islam Akan Hancur
Surat yang tidak jelas kapan ditulis dan tidak ada tanda tangannya itu, seperti dikutip dari Reuters, sengaja ditujukan kepada rakyat Amerika. Intelijen Amerika yakin surat itu ditulis Bin Laden saat pertama kali dia menjabat sebagai pemimpin al-Qaeda pada 2009.
Perhatian Bin Laden terhadap perubahan iklim tampak dari dokumen yang dikeluarkan pada 2015, serta rekaman audio yang disiarkan melalui jaringan televisi Al Jazeera pada Januari 2010.
Baca juga: Osama bin Laden Tinggalkan Warisan US$ 29 Juta untuk Jihad
Dalam surat yang dianggap bertele-tele itu, Bin Laden menuding bahwa krisis ekonomi pada 2007-2008 terjadi karena kesalahan Amerika dalam mengendalikan modal dan para pelobi bisnis, serta perang Amerika di Irak dan Afganistan.
"Bin Laden menyerukan rakyat Amerika untuk melancarkan 'revolusi besar untuk kebebasan' demi membebaskan Presiden Amerika Serikat dari pengaruh tersebut," Reuters menulis.
Dalam surat terpisah, Bin Laden juga mendesak media agar menghentikan pemberitaan terkait dengan peringatan serangan 11 September 2001, termasuk serangan terhadap greenhouse emisi gas.
Baca juga: Petinggi Facebook Ditangkap karena Tolak Buka Data WhatsApp
Menurut Bin Laden, dalam surat tersebut dinyatakan sebaiknya dunia memerangi perubahan iklim daripada perang melawan Islam. "Dunia seharusnya berjuang mengurangi gas buang atau efek rumah kaca," kata Bin Laden, sebagaimana disampaikan pejabat intelijen yang tak disebutkan namanya.
Penulis surat tersebut, kata pejabat intelijen, bernama Shayk Mahmud. Namun para pejabat intelijen yakin penulisnya adalah Bin Laden. "Ini adalah perjuangan di antara dua budaya besar di bumi, dan saat ini menjadi bayang-bayang bencana besar," ujar Bin Laden.
REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN