TEMPO.CO, Moskow - Seorang perempuan pengasuh bayi di Rusia sedang berhadapan dengan majelis hakim karena dituduh membunuh dan memenggal kepala bayi perempuan. Dia mengaku, pembunuhan itu atas perintah Allah.
Pengakuan tersebut disampaikan pengasuh bayi itu, Gulchekhra Bobokulova, 38 tahun, kepada wartawan yang menemuinya di pintu masuk gedung pengadilan di Moskow. Bobokulova, seorang muslimah asal Uzbekistan, juga menjawab “Ya” ketika ditanya apakah dia menerima jika dianggap bersalah.
CCTV di pengadilan tersebut menunjukkan gambar ibu tiga anak itu mengenakan pakaian menutup seluruh tubuh dan berjilbab berjalan menuju stasiun kereta api metro diMoskow dengan menenteng kepala bayi.
Dalam aksi tersebut, tulis sejumlah media Rusia, dia mengeluarkan kepala dari sebuah tas dan berteriak bahwa dia akan meledakkan diri setelah seorang polisi meminta dirinya menunjukkan dokumen identitas.
“Saya teroris!” teriaknya sebagaimana disiarkan sebuah video amatir melalui media online.
Jaksa mengatakan kepada hakim di pengadilan distrik Presnensky bahwa mereka tidak menemukan orang lain yang terlibat dalam kasus tersebut. Tetapi jaksa uga menerangkan bahwa mereka yakin Bobokulova pelaku kejahatan ini.
“Bobokulova sepertinya menderita sakit jiwa,” kata pejabat Rusia.
Menurut hasil investigasi jaksa, sebelum melakukan aksinya, dia menunggu orang tua bayi empat tahun itu pergi meninggalkan rumah. “Selanjutnya dia merencanakan membakar rumah tersebut dan kabur,” tulis Moscow Times.
BBC | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri
13 November 2017
Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.
Baca SelengkapnyaRusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara
17 Oktober 2017
Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.
Baca SelengkapnyaROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir
29 September 2017
ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..
Baca SelengkapnyaBerkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap
27 September 2017
Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.
Baca SelengkapnyaRusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik
6 September 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik
Baca SelengkapnyaPresiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika
1 September 2017
Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.
Baca SelengkapnyaDuta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang
24 Agustus 2017
Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum
Baca SelengkapnyaLiburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin
6 Agustus 2017
Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.
Baca SelengkapnyaPutin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun
31 Juli 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.
Baca SelengkapnyaKucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak
27 Juli 2017
Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.
Baca Selengkapnya