Pilpres Amerika Serikat, Hillary: Trump Tak Punya Karakter Presiden  

Reporter

Selasa, 1 Maret 2016 10:48 WIB

Candidat Presiden AS dari partai Demokrat, Hillary Clinton tersenyum saat bertemu dengan pendukungnya saat berkampanye di San Antonio, Texas, 16 Oktober 2015. REUTERS/Darren Abate

TEMPO.CO, Fairfax - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, mengatakan siap menghadapi Donald Trump dalam debat calon presiden di Super Tuesday pekan depan.

"Saya katakan kepadamu, saya menunggu debat itu," kata Hillary Clinton saat berbicara di hadapan pendukungnya di Universitas George Mason, Fairfax, Virginia, Senin, 29 Februari 2016.

Baca juga: Mahasiswa AS Menangis Minta Maaf ke Korea Utara, Ini Katanya

Menurut Clinton, Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik, tidak layak menjadi pemimpin. Mantan Menteri Luar Negeri Amerika ini merujuk pada pernyataan-pernyataan Trump terhadap umat Islam di Amerika serta ucapan nistanya kepada warga Meksiko yang dituding pemerkosa dan penjahat.

"Ketika kamu memilih seseorang untuk maju sebagai presiden dan orangnya menghina rakyatnya, menghina agama mereka, saya akan mengatakan hal itu menjadi pekerjaan sulit, bahkan lebih sulit lagi," ucap Clinton.

Setiap pernyataan yang dikeluarkan, ujar dia, menjadi perhatian setiap orang di dunia ini sebagai konsekuensi.

Baca juga: Mahathir Mohamad Mundur dari UMNO

Menurut Clinton, Trump tidak memiliki karakter sebagai seorang presiden. Dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki perilaku yang sesuai dengan situasi di dunia saat ini. Saat ini penasihat top Clinton sedang membangun strategi untuk maju bertarung melawan Trump, termasuk mempelajari secara hati-hati debat-debat dari calon Partai Republik.

Baca juga: Anggota Antiteror Saudi Dibunuh Keluarganya yang Pro-ISIS

Menjelang Super Tuesday, Clinton telah membuat serangan baru untuk menguji strategi baru itu. Satu contoh bentuk strategi baru itu dilakukan Clinton saat berbicara di Memphis, Tennessee.

"Saya percaya Amerika tetap hebat," tutur Hillary pada Minggu, 28 Februari 2016, di gereja khusus warga berkulit hitam di Memphis, Tennessee. Namun, kata dia, "Betapa Amerika sekarang perlu melakukannya untuk semua." Kalimat ini untuk menanggapi slogan Donald Trump: "Buat Amerika Hebat".

TIME | ABC NEWS | MARIA RITA

Berita terkait

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

9 Februari 2024

Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

Putin menegaskan penyelesaian perang secara damai hanya akan mungkin terjadi jika Washington berhenti memasok senjata ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

3 Desember 2023

COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.

Baca Selengkapnya

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

20 Januari 2023

Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

Donald Trump dan pengacaranya dihukum denda Rp14 miliar karena tanpa bukti menuntut Hillary Clinton

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

6 Januari 2023

Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

Hillary Clinton mendapat pekerjaan baru. Dia direkrut menjadi seorang professor di Universitas Kolombia di New York

Baca Selengkapnya

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

6 September 2022

Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

Hillary Clinton mulai mengganti cara berpakaiannya setelah mengunjungi Brazil pada 1995. Ada insiden tidak menyenangkan dengan fotografer.

Baca Selengkapnya

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

29 Agustus 2022

Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

Hillary Clinton memberikan dukungan kepada PM Finlandia Sanna Marin yang terlibat skandal video sedang dugem.

Baca Selengkapnya

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

16 Maret 2022

Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menanggapi sanksi Rusia dengan cemoohan, "terima kasih atas penghargaan seumur hidup ini".

Baca Selengkapnya

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

27 Juni 2021

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

Di hadapan ribuan pendukungnya, Donald Trump memberi sinyal kemungkinan maju kembali di pemilihan presiden AS 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya