Pakistan Gantung Pembunuh Gubernur Punjab  

Reporter

Senin, 29 Februari 2016 11:49 WIB

REUTERS/Suhaib Salem

TEMPO.CO, Islamabad - Pengadilan antiterorisme Pakistan menghukum gantung pembunuh Gubernur Provinsi Punjab, yang menyerukan perlunya reformasi undang-undang penghujatan atau penistaan agama.

Mumtaz Qadri dihukum gantung pada hari ini, 29 Februari 2016. "Qadri digantung sekitar pukul 04.30 pagi," kata polisi senior Rizwan Omar Gondal kepada Reuters.
Eksekusi Qadri dilakukan di penjara Adiala, Kota Rawalpindi, di luar Kota Islamabad.

Baca juga: Cina Penjarakan Pastor dan Istrinya Selama Belasan Tahun

Gubernur Punjab Salman Taseer, seperti dikutip dari Channel News Asia, 29 Februari 2016, menyerukan perubahan terhadap undang-undang penistaan atau penghujatan agama, yang membuat orang yang dituding melanggar undang-undang ini, dijatuhi hukuman mati.

Menurut Taseer, undang-undang tentang penistaan agama disalahgunakan sehingga perlu direformasi.

Baca juga: Pria Ini Gantung Diri Setelah Bunuh 14 Anggota Keluarganya

Qadri saat itu sebagai pengawal pribadi Taseer. Ia kemudian menembak mati Taseer di Islamabad pada 2011. Tindakan pembunuhan Taseer menimbulkan aksi demo oleh pendukung Qadri. Mereka menganggapnya sebagai pahlawan yang membela keyakinannya.

Pengadilan menghukum Qadri tidak hanya terkait dengan pembunuhan , tapi juga terorisme. Putusan ini kemudian dibanding ke Pengadilan Mahkamah akhir tahun lalu.

Baca juga: Bertemu Dubes Israel, Anggota Parlemen Mesir Dilempar Sepatu

Lebih dari 100 orang diadili dalam kasus penistaan agama setiap tahun di negara yang didominasi muslim Pakistan. Meski kasus penistaan agama dijatuhi hukuman mati, belum pernah terpidana dihukum dengan cara digantung.

Dalam kasus Qadri, jaksa penuntut terpaksa melarikan diri karena diancam akan dibunuh. Beberapa pengacara Qadri menaburkan bunga mawar saat klien mereka memasuki ruang pengadilan untuk mengikuti sidang perdananya.




CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

7 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

13 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

14 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

24 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

25 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

48 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

53 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

55 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

56 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

19 Februari 2024

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

PML-N dan PPP sedang berupaya membentuk koalisi pemerintahan Pakistan setelah pemilu 2024.

Baca Selengkapnya