Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

Reporter

Jumat, 19 Februari 2016 13:34 WIB

Sejumlah tentara Uganda berjaga-jaga didekat pesawat kargo Tristar Air Airbus A300-200F yang mendarat darurat di Somalia, 13 Oktober 2015. Pesawat kargo Mesir tersebut membawa persediaan makanan untuk tentara perdamaian AMISOM. REUTERS/Feisal Omar

TEMPO.CO, Kampala - Pemilihan presiden dan parlemen Uganda, Kamis, 18 Februari 2016, diduga dipenuhi kecurangan oleh sejumlah pengamat. Bersamaan dengan pesta demokrasi di negeri Afrika tersebut, semua jaringan media sosial, seperti Twitter, Facebook, dan WhatsApp, ditutup.

Meski demikian, warga Uganda masih bisa mem-posting statusnya melalui VPNs atau jaringan swasta virtual. Amama Mbabai, salah satu dari tujuh kandidat presiden yang menantang Presiden Yoweri Museveni, mencuit menggunakan VPN untuk menyapa 138 ribu follower-nya.

Guardian melaporkan, Godfrey Mutabazi, Direktur Utama Komisi Komunikasi Uganda (UCC), mengatakan penutupan itu demi alasan keamanan. Dia menerangkan UCC menutup jaringan media sosial selama 24 jam atas permintaan Komisi Pemilihan Umum Uganda.

"Penutupan ini akan dicabut setelah UCC menilai situasinya sudah aman," tulis situs berita Uganda, The Observer.

Dalam sebuah wawancara dengan media Uganda, Museveni menyebut penutupan akses Internet atau jaringan media sosial lainnya sebagai upaya mengamankan jalannya pemilu. "Ada langkah yang harus diambil demi keamanan," ujarnya.

Penutupan akses Internet tidak menghentikan warga Uganda mencuit mengenai banyak hal terkait dengan pemilihan umum. Menurut The Observer, bilik suara pencoblosan semestinya dibuka pada pukul 07.00 waktu setempat, tapi hingga beberapa jam pemilihan belum dimulai.

"Warga menunggu di balik garis pembatas untuk mendapatkan giliran mendapatkan kertas suara," tulis The Observer.

Bahkan panitia pemilihan membatalkan pencoblosan di tempat pemungutan suara di Ibu Kota Uganda, Kampala, setelah terjadi konflik antara petugas keamanan dan para pemilih yang tidak puas atas pembagian kertas suara. "Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pertengkaran tersebut," lapor NBS Television.

"Ada dugaan terjadi manipulasi kotak suara dan suara boneka," tulis akun Twitter dengan hastag #UgandaDecides.

Kizza Besigye, seorang bekas dokter pribadi Museveni sekaligus calon penantangnya di pemilihan presiden, mengatakan, "Pemilu tidak mengubah asas jujur dan terbuka."

Komisi pemilihan memperpanjang pemilihan di beberapa tempat pemungutan suara hingga pagi hari. Adapun panitia mulai menghitung hasil pencoblosan di beberapa tempat pada petang hari. Hasil pemilihan diharapkan bisa diketahui pada Sabtu, 20 Februari 2016.

THE ATLANTIC | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

18 Februari 2016

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

Secara keseluruhan, pemilu berjalan damai.

Baca Selengkapnya

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

16 Februari 2016

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

Beberapa orang cedera seelah dipukul polisi.

Baca Selengkapnya

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

13 September 2015

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

Tikubuwana, 27 tahun, dan Zaituni, 70 tahun, sudah hidup bersama dalam satu atap.

Baca Selengkapnya

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

12 September 2015

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

Steven Tikubawana, 27 tahun, menyebut calon istrinya, Zaituni Nakanda, 70 tahun, setia dan penuh kasih sayang.

Baca Selengkapnya

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

12 Juni 2014

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

Ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya.

Baca Selengkapnya

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

23 Januari 2014

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

RUU Homoseksual dianggap kejam oleh kelompok pembela hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

6 April 2013

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

Bagi mereka yang dengan sengaja mempertontonkannya, semisal penyanyi di atas panggung, hukumannya akan berlipat.

Baca Selengkapnya

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

4 April 2013

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

Gerombolan Kony menculik anak-anak di empat negara bagian tengah Afrika untuk dijadikan tentara dan budak seks.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

13 Agustus 2012

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

Tak disebutkan jumlah helikopter dan pasukan yang ada di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Ebola, Warga Uganda Dilarang Jabat Tangan

4 Agustus 2012

Ebola, Warga Uganda Dilarang Jabat Tangan

Uganda panik, virus Ebola tewaskan 16 orang.

Baca Selengkapnya