TEMPO.CO, Kampala - Rakyat Uganda mulai melakukan pemilihan presiden dan anggota parlemen pada Kamis, 18 Februari 2016. Pemimpin veteran Yoweri Museveni diprediksi mempertahankan jabatannya untuk kelima kalinya.
"Kami berharap coblosan ini berjalan damai. Situasi keamanan di lapangan semoga aman, sehingga para pemilih bisa berbondong-bondong menuju bilik suara pada Kamis ini," kata juru bicara Komisi Pemilihan Umum Nasional, Jotham Taremwa kepada kantor berita AFP.
Pemungutan suara dibuka mulai pukul 07.00 waktu setempat dan berakhir pada pukul 16.00 peta,g. Hasilnya diharapkan akan diketahui sementara pada Sabtu siang, 20 Februari 2016, waktu setempat. "Calon presiden harus mendapatkan suara lebih dari 50 persen untuk mengghidari pemilihan babak kedua," tulis Al Jazeera, Kamis, 18 Februari 2016.
Museveni dan partainya Gerakan Resistensi Nasional (NRM), yang harus berhadapan dengan tujuh kandidat, diramalkan bakal meraih kemenanan untuk jabatan kelima kalinya. Pria 71 tahun, bekas pemimpin pemberontak ini, memegang kekuasaan sejak 1986.
Al Jazeera dalam laporannya menulis, lebih dari 15 juta warga Uganda yang terdaftar sebagai pemilih berduyun-duyun mendatangi tempat pemungutan suara untuk memilih calon presiden dan anggota parlemen dengan 290 kursi. Mereka merupakan calon dari 29 partai politik.
Pemilu pada 2006 dan 2011 diwarnai aksi kekerasan sehingga menimbulkan korban jiwa, jalan-jalan dipenuhi pengunjuk rasa yang dibalas oleh polisi dengan tembakan gas air mata dan pentungan.
Namun, terlepas dari kerusuhan yang disulut oleh pendukung kandidat Kizza Besigye ketika berkampanye di Ibu Kota Kampala, pemilu secara umum berjalan damai.
"Siapun yang ingin mencoba kekerasan, Anda akan lihat apa yang akan kami lakukan. Siapa yang ingin melakukan kekerasan silahkan di tempat lain, bukan di Uganda," kata Museveni kepada ribuan pendukungnya pada akhir kampanye, Selasa, 16 Februari 2016.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial
19 Februari 2016
Untuk menyiasati, warga Uganda menggunakan jaringan VPN.
Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas
16 Februari 2016
Beberapa orang cedera seelah dipukul polisi.
Baca SelengkapnyaBegini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun
13 September 2015
Tikubuwana, 27 tahun, dan Zaituni, 70 tahun, sudah hidup bersama dalam satu atap.
Baca SelengkapnyaKecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun
12 September 2015
Steven Tikubawana, 27 tahun, menyebut calon istrinya, Zaituni Nakanda, 70 tahun, setia dan penuh kasih sayang.
Baca SelengkapnyaPimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam
12 Juni 2014
Ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya.
Baca SelengkapnyaDidakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda
23 Januari 2014
RUU Homoseksual dianggap kejam oleh kelompok pembela hak asasi manusia.
Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda
6 April 2013
Bagi mereka yang dengan sengaja mempertontonkannya, semisal penyanyi di atas panggung, hukumannya akan berlipat.
Baca SelengkapnyaAS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony
4 April 2013
Gerombolan Kony menculik anak-anak di empat negara bagian tengah Afrika untuk dijadikan tentara dan budak seks.
Baca SelengkapnyaSejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya
13 Agustus 2012
Tak disebutkan jumlah helikopter dan pasukan yang ada di dalamnya.
Baca SelengkapnyaEbola, Warga Uganda Dilarang Jabat Tangan
4 Agustus 2012
Uganda panik, virus Ebola tewaskan 16 orang.
Baca Selengkapnya