Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

Reporter

Editor

Kamis, 18 Februari 2016 23:00 WIB

Puas Fransiskus mleihat patung para martir Katolik Uganda yang dibantai saat mengunjungi kuil martir Anglican Namugongo di Kampala, Uganda, 28 November 2015. REUTERS/James Akena

TEMPO.CO, Kampala - Rakyat Uganda mulai melakukan pemilihan presiden dan anggota parlemen pada Kamis, 18 Februari 2016. Pemimpin veteran Yoweri Museveni diprediksi mempertahankan jabatannya untuk kelima kalinya.

"Kami berharap coblosan ini berjalan damai. Situasi keamanan di lapangan semoga aman, sehingga para pemilih bisa berbondong-bondong menuju bilik suara pada Kamis ini," kata juru bicara Komisi Pemilihan Umum Nasional, Jotham Taremwa kepada kantor berita AFP.

Pemungutan suara dibuka mulai pukul 07.00 waktu setempat dan berakhir pada pukul 16.00 peta,g. Hasilnya diharapkan akan diketahui sementara pada Sabtu siang, 20 Februari 2016, waktu setempat. "Calon presiden harus mendapatkan suara lebih dari 50 persen untuk mengghidari pemilihan babak kedua," tulis Al Jazeera, Kamis, 18 Februari 2016.

Museveni dan partainya Gerakan Resistensi Nasional (NRM), yang harus berhadapan dengan tujuh kandidat, diramalkan bakal meraih kemenanan untuk jabatan kelima kalinya. Pria 71 tahun, bekas pemimpin pemberontak ini, memegang kekuasaan sejak 1986.

Al Jazeera dalam laporannya menulis, lebih dari 15 juta warga Uganda yang terdaftar sebagai pemilih berduyun-duyun mendatangi tempat pemungutan suara untuk memilih calon presiden dan anggota parlemen dengan 290 kursi. Mereka merupakan calon dari 29 partai politik.

Pemilu pada 2006 dan 2011 diwarnai aksi kekerasan sehingga menimbulkan korban jiwa, jalan-jalan dipenuhi pengunjuk rasa yang dibalas oleh polisi dengan tembakan gas air mata dan pentungan.

Namun, terlepas dari kerusuhan yang disulut oleh pendukung kandidat Kizza Besigye ketika berkampanye di Ibu Kota Kampala, pemilu secara umum berjalan damai.

"Siapun yang ingin mencoba kekerasan, Anda akan lihat apa yang akan kami lakukan. Siapa yang ingin melakukan kekerasan silahkan di tempat lain, bukan di Uganda," kata Museveni kepada ribuan pendukungnya pada akhir kampanye, Selasa, 16 Februari 2016.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

19 Februari 2016

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

Untuk menyiasati, warga Uganda menggunakan jaringan VPN.

Baca Selengkapnya

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

16 Februari 2016

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

Beberapa orang cedera seelah dipukul polisi.

Baca Selengkapnya

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

13 September 2015

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

Tikubuwana, 27 tahun, dan Zaituni, 70 tahun, sudah hidup bersama dalam satu atap.

Baca Selengkapnya

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

12 September 2015

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

Steven Tikubawana, 27 tahun, menyebut calon istrinya, Zaituni Nakanda, 70 tahun, setia dan penuh kasih sayang.

Baca Selengkapnya

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

12 Juni 2014

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

Ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya.

Baca Selengkapnya

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

23 Januari 2014

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

RUU Homoseksual dianggap kejam oleh kelompok pembela hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

6 April 2013

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

Bagi mereka yang dengan sengaja mempertontonkannya, semisal penyanyi di atas panggung, hukumannya akan berlipat.

Baca Selengkapnya

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

4 April 2013

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

Gerombolan Kony menculik anak-anak di empat negara bagian tengah Afrika untuk dijadikan tentara dan budak seks.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

13 Agustus 2012

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

Tak disebutkan jumlah helikopter dan pasukan yang ada di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Ebola, Warga Uganda Dilarang Jabat Tangan

4 Agustus 2012

Ebola, Warga Uganda Dilarang Jabat Tangan

Uganda panik, virus Ebola tewaskan 16 orang.

Baca Selengkapnya