TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pertemuannya dengan CEO Twitter Jack Dorsey, Presiden Joko Widodo juga mengajak Twitter menyebarkan pesan toleransi dan perdamaian dunia.
"Saya mengajak @Twitter ikut sebarkan pesan toleransi dan perdamaian dunia -Jkw,” cuit Presiden Jokowi ketika mengunjungi kantor Twitter di San Francisco, Rabu, 17 Februari 2016.
Dalam pertemuan dengan Jack Dorsey, Jokowi juga melihat peran penting Twitter dalam demokrasi digital. "Saya sambut baik peran Twitter sebagai salah satu platform media penting dunia yang menyebarkan berbagai nilai positif bagi masyarakat, seperti nilai demokrasi dan good governance," kata Jokowi dalam siaran pers yang dikirimkan anggota Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.
Pada kesempatan ini, Presiden juga menyampaikan harapannya agar Twitter dapat meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dalam menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan, seperti disaster response, serta menguatkan penyebaran pesan toleransi, moderasi, dan perdamaian.
Pada KTT ASEAN-Amerika Serikat di Sunnylands, Presiden telah menyampaikan gagasannya untuk memanfaatkan media sosial dalam menghadapi ekstremis dan teroris. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa penyebaran paham ekstremis dan ajakan bergabung dengan FTF banyak dilakukan melalui media sosial.
“Karena itu, kita harus bekerja sama dengan media sosial dalam menyebarkan perdamaian dan toleransi sebagai counter narasi,” ujar Jokowi.
Hal ini selanjutnya disampaikan Presiden lagi saat berkunjung ke Silicon Valley. Dengan mengusung tema “Indonesia Digital Initiative: Empowering Leaders of Peace”, ajakan ini juga disampaikan lagi kepada CEO Twitter di San Francisco.