Dinyatakan Tewas, Si Bayi Hidup Lagi Saat Akan Dikremasi

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 13 Februari 2016 10:41 WIB

Ilustrasi Bayi. e-go.gr

TEMPO.CO, Beijing - Polisi di Cina melakukan penyelidikan setelah bayi berusia satu bulan yang dinyatakan meninggal, ditemukan menangis hanya beberapa saat sebelum dikremasi. Seorang pekerja di rumah duka Pan'an, Jinhua, menyadari bayi yang dinamai An An masih hidup ketika dia menarik bayi baru lahir dari lemari penyimpan jenazah setelah mendengar tangisan.

Setelah kejadian mengejutkan itu petugas medis kemudian menghubungi ayah bayi tersebut dan membatalkan prosesi kremasi yang telah dijadwalkan. An An dilahirkan sebagai bayi prematur setelah dikandung oleh ibunya selama tujuh bulan pada 8 Januari 2016 di Rumah Sakit Rakyat Pan'an di Zhejiang, sebuah provinsi pesisir di tenggara Cina.

Seperti yang dilansir Telegraph pada 9 Februari 2016, ayah dari bayi laki-laki itu, Lu, bersikeras membawanya keluar dari inkubasi seminggu lebih awal dari saran dokter yang merekomendasikan untuk membawanya pulang pada Tahun Baru Cina. Dua hari kemudian wajah anak itu kehilangan warna dan keluarga bergegas membawanya kembali ke rumah sakit.

Pada 4 Februari 2016 kondisi bayi memburuk. Dokter anak, Chen Shuanghua, menyatakan bayi itu tidak bernapas dan tidak ada detak jantung. Menurut Daily Mail Online setelah rumah sakit mengeluarkan sertifikat kematian, ayah An An membungkusnya dengan dua lapis pakaian dan membawa ke kamar mayat di Rumah Duka Pan'an sekitar 06.00 sore waktu setempat.

An An, yang telah menghabiskan 15 jam dalam freezer dengan suhu 12C, kemudian dikirim kembali ke ruang gawat darurat, di mana dia kini sedang disimpan di bawah pengamatan dalam inkubator sejak Senin. "Setelah menjadi dokter anak selama lebih dari 20 tahun, saya tidak bisa benar-benar memahami bagaimana keajaiban ini terjadi" kata Chen Shuanghua.

Namun, Chen menambahkan, kemungkinan kelangsungan hidup bayi itu rendah. Chen juga menyalahkan para petugas medis yang tidak mengikuti prosedur pengeluaran sertifikat kematian yang benar. Staf membuat kesalahan dengan tidak mengkonfirmasikan kematian bayi tersebut untuk kedua kalinya sebelum mengeluarkan sertifikat kematian.

Berdasarkan temuan dan fakta itu, Kepolisian Zhejiang lantas melakukan penyelidikan dan mengatakan bahwa penyidik ingin tahu mengapa staf di Rumah Sakit Rakyat Pan'an, tidak mengkonfirmasikan untuk kedua kalinya kematian sang bayi sebelum sertifikat kematian diberikan oleh Chen Shuanghua.

TELEGRAPH | DAILY MAIL | YON DEMA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

14 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya