AS: Patroli Bersama Redam Ketegangan di Laut Cina Selatan  

Reporter

Kamis, 11 Februari 2016 13:22 WIB

Komandan Komando Pangkalan Laut Amerika Serikat, Laksamana Harry B. Harrys Jr. di Honolulu, Hawai, Amerika Serikat, 10 Februari 2016. TEMPO/Dewi Rina

TEMPO.CO, Honolulu - Amerika Serikat menyatakan patroli bersama di Laut Cina Selatan diiharapkan dapat meredakan ketegangan di wilayah ini. Komandan Komando Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat Laksamana Harry B. Harris Jr. menyatakan perairan tersebut tak hanya milik Cina, tapi bangsa-bangsa lain di dunia. "Kami mendukung hak setiap negara berpatroli di Laut Cina Selatan, karena kawasan tersebut bukan hanya milik satu negara saja," ujarnya.

Ia menawarkan bagi sejumlah negara lain bersama-sama menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang merupakan kawasan bebas untuk dilayari. "Kami memberi kesempatan sejumlah negara untuk bergabung, bukan hanya India," kata Harris kepada para wartawan dari Asia Tenggara, termasuk Tempo, di markas Pacific Command di Honolulu, Hawai, Rabu, 10 Februari 2016.

Namun Harry enggan menjelaskan ihwal rencana patroli gabungan yang akan digelar antara Amerika Serikat dan India di Laut Cina Selatan. Seperti dilansir dari kantor berita Reuters, Amerika dan India berencana mengadakan patroli bersama di wilayah Laut Cina Selatan. Sumber di Kementerian Pertahanan Amerika menyatakan rencana tersebut kemungkinan akan dilakukan tahun ini.

Cina mengklaim kawasan Laut Cina Selatan menjadi salah satu pusat lalu lintas perdagangan dunia. Klaim serupa juga datang dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei, dan Taiwan.

Pada akhir Januari lalu, Amerika mengirimkan kapal penghancur ke sebuah wilayah yang diklaim Cina di kawasan Laut Cina Selatan. Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan tak ada kapal milik militer Cina di sekitar kapal Curtis Wilbur USS saat melewati dekat Pulau Triton di Kepulauan Paracel.

Ini adalah kedua kalinya Amerika Serikat mendekati kawasan sengketa. Pada Oktober tahun lalu, Angkatan Laut Amerika juga melakukan latihan dengan berlayar di salah satu dari pulau-pulau buatan Cina.

Masalah di Laut Cina Selatan ini akan menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan kepala negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat di Sunnylands, California. "Hal itu menjadi salah satu poin penting yang akan dibahas para kepala negara, termasuk pembangunan landasan pacu (oleh Cina) di Pulau Fiery Cross Reef," ujar Wakil Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Ben Rhodes, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 9 Februari 2016.

Cina telah membangun landasan pacu di Fiery Cross Reef, yang merupakan pulau buatan di Laut Cina Selatan. Hal ini meningkatkan ketegangan di kawasan yang masih menjadi sengketa tersebut.


DEWI RINA (HONOLULU)

Berita terkait

Anjing Joe Biden Gigit 24 Secret Service dalam Setahun, Sempat Terekam Kamera Turis di Gedung Putih

22 Februari 2024

Anjing Joe Biden Gigit 24 Secret Service dalam Setahun, Sempat Terekam Kamera Turis di Gedung Putih

Anjing gembala Jerman milik Presiden Joe Biden, Commander, dilaporkan telah menggigit personel Secret Service atau Dinas Rahasia setidaknya 24 kali da

Baca Selengkapnya

Mobil Tabrak Pagar Gerbang Gedung Putih, Pengemudi Ditangkap

9 Januari 2024

Mobil Tabrak Pagar Gerbang Gedung Putih, Pengemudi Ditangkap

Seorang pengemudi ditahan Senin malam setelah menabrak pagar luar Gedung Putih, kata juru bicara Dinas Rahasia Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Anjing Herder Biden Kembali Gigit Pengawal Presiden, Korban ke-11

28 September 2023

Anjing Herder Biden Kembali Gigit Pengawal Presiden, Korban ke-11

Anjing Presiden Joe Biden, Commander, kembali menggigit anggota Secret Service yang bertugas di Gedung Putih. Ia merupakan korban ke-11 herder itu

Baca Selengkapnya

Secret Service Tutup Kasus Kokain di Gedung Putih akibat Kurang Bukti, Sempat Diprediksi Petugas Hukum

14 Juli 2023

Secret Service Tutup Kasus Kokain di Gedung Putih akibat Kurang Bukti, Sempat Diprediksi Petugas Hukum

Penyelidikan kokain yang sempat ditemukan di Gedung Putih AS dihentikan karena kurang bukti. Hal ini sudah diprediksi sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Kurang Bukti, Dinas Rahasia AS Akhiri Penyelidikan Kokain di Gedung Putih

14 Juli 2023

Kurang Bukti, Dinas Rahasia AS Akhiri Penyelidikan Kokain di Gedung Putih

Dinas Rahasia AS tidak dapat mengidentifikasi tersangka karena tidak ada sidik jari dan cukup sampel DNA pada paket kokain yang ditemukan.

Baca Selengkapnya

Soal Temuan Kokain, Gedung Putih: Kami akan Mengambil Tindakan Apapun

7 Juli 2023

Soal Temuan Kokain, Gedung Putih: Kami akan Mengambil Tindakan Apapun

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre Kami akan mengambil tindakan apa pun soal temuan kokain.

Baca Selengkapnya

Secret Service Selidiki Temuan Kokain di Gedung Putih, Cek Kamera dan Catatan Pengunjung

6 Juli 2023

Secret Service Selidiki Temuan Kokain di Gedung Putih, Cek Kamera dan Catatan Pengunjung

Pasukan pengamanan presiden Amerika Serikat atau Secret Service sedang menyelidiki bagaimana kokain bisa dibawa masuk ke sayap barat Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Truk Berisi Bendera Nazi Tabrak Barikade Gedung Putih, Pengemudinya Ditangkap

23 Mei 2023

Truk Berisi Bendera Nazi Tabrak Barikade Gedung Putih, Pengemudinya Ditangkap

Di dalam truk yang menabrak barikade Gedung Putih, agen Secret Service menemukan bendera Nazi.

Baca Selengkapnya

Secret Service Larang Wali Kota Muslim Hadiri Perayaan Idul Fitri Gedung Putih

2 Mei 2023

Secret Service Larang Wali Kota Muslim Hadiri Perayaan Idul Fitri Gedung Putih

Secret Service mengakui melarang seorang wali kota Muslim untuk menghadiri perayaan Idul Fitri di Gedung Putih, tetapi menolak menyebut alasannya

Baca Selengkapnya

Deretan Negara yang Bersengketa di Laut China Selatan, Indonesia Masuk!

9 Februari 2023

Deretan Negara yang Bersengketa di Laut China Selatan, Indonesia Masuk!

Ada banyak negara yang bersengketa di Laut China Selatan, diantaranya Cina, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia

Baca Selengkapnya