Rusia Bakal Usulkan Gencatan Senjata di Suriah

Reporter

Kamis, 11 Februari 2016 08:36 WIB

Seorang pelanggan dibalut oleh handuk saat beristirahat setelah melakukan mandi uap tradisional hammam al-Salhiyeh di Aleppo, Suriah, 26 Januari 2016. Hammam Al-Salhiyeh tradisional dibuka kembali setelah empat tahun daerah ini dikuasai oleh pemberontak. REUTERS/Abdalrhman Ismail

TEMPO.CO, Damaskus - Pasukan pemerintah Suriah dan milisi oposisi kemungkinan akan menyepakati gencatan senjata demi menyelamatkan warga di Aleppo, Suriah. Materi gencatan senjata dan mengakhiri perang saudara di Suriah dibicarakan oleh negara-negara kuat di Jerman, Kamis, 11 Februari 2016.

Pada Rabu dinihari waktu setempat, 10 Februari 2016, kantor berita Reuters mengutip keterangan pejabat Barat yang tak bersedia disebutkan namanya. Dia mengatakan Rusia mengusulkan sebuah gencatan senjata di Suriah dimulai pada 1 Maret 2016.

Wartawan Al Jazeera, Gabriel Elizondo, yang berada di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, melaporkan bahwa Duta Besar Rusia untuk PBB tidak bersedia dimintai konfirmasi soal usul gencatan senjata di Suriah. "Tidak ada kesepakatan yang dicapai. Duta Besar Rusia untuk PBB berbicara masalah umum tentang gencatan senjata di Suriah sebagai bagian dari negosiasi. Ketika kami tanya lebih rinci, beliau tidak bersedia menjelaskan lebih banyak," kata Elizondo.

Kekuatan besar yang akan mengadakan pertemuan di Munich, Jerman, pada Kamis, 11 Februari 2016, itu di antaranya Rusia, Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Iran. "Mereka bertemu di Jerman dalam rangka menghidupkan kembali perdamaian di Suriah," tulis Al Jazeera, Kamis.

Duta Besar Inggris untuk PBB, Mattew Rycoft, berharap Rusia akan hadir dalam pertemuan Munich, Kamis, dengan membawa gagasan konkret mengenai gencatan senjata di Suriah dan akses bantuan kemanusiaan. Sedikitnya 50 ribu warga Suriah telah mengungsi untuk menghindari pertempuran sengit di Aleppo.

"Beberapa kawasan di provinsi tersebut membutuhkan suplai air bersih," demikian pernyataan Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Rabu, 10 Februari 2016.

Adapun organisasi pemerhati hak asasi manusia berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, pada Rabu melaporkan setidaknya 500 warga tewas sejak pemerintah Suriah didukung serangan udara Rusia melancarkan serangan besar dari utara Aleppo pada 1 Februari 2016.

"Di antara yang tewas itu, terdapat 89 warga sipil, termasuk 23 anak-anak, 143 pejuang pro-pemerintah, 274 pemberontak, dan milisi asing," demikian pernyataan Observatory.

Saat ini, pasukan pemerintah Suriah menguasai bagian barat Kota Aleppo, sementara pemberontak menduduki wilayah di bagian timur. Namun, Observatory menyatakan, hampir semua wilayah tersebut berada di balik desa-desa yang ada.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya