Staf Facebook Cemooh India, Apa Reaksi Mark Zuckerberg?

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 11 Februari 2016 07:24 WIB

Mark Zuckerberg (kiri) mengadakan rapat pertama di kantor baru Facebook yang dipenuhi bola plastik. Bola-bola ini dimasukkan karyawan yang iseng di hari pertama dibukanya kantor ini. Facebook.com/Mark Zuckerberg

TEMPO.CO, Jakarta - Pegawai Facebook di Silicon Valley, California, Amerika Serikat, Marc Andreessen, menyatakan permintaan maaf kepada otoritas India setelah Selasa, 9 Februari 2015, mengatakan pemerintah India bertindak salah dengan memblokir layanan Internet gratis.

Melalui akun Twitter-nya, @pmarca, Marc berpendapat, India akan menjadi lebih baik bila tetap berada di bawah jajahan Inggris. "Saya mohon maaf kepada yang tak berkenan atas tweet saya terkait dengan sejarah politik India,” kata Andreessen seperti dilansir laman Mashable, Rabu, 11 Februari 2016.

Kicauan kasar Andreessen itu nyatanya menimbulkan kehebohan dan sempat dikomentari tajam oleh Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg. “Saya menemukan komentar menjengkelkan, isinya sama sekali tak mencerminkan jiwa awak Facebook,” ujar Zuckerberg lewat akun sosial media pribadinya, Rabu.

Zuckerberg mengatakan komentar Andreessen tak pantas diberikan terhadap negara India yang memiliki arti tersendiri baginya dan perusahaan Facebook yang didirikannya. "Semangat dan nilai kehidupan masyarakat di India menginspirasi saya,” kata Zurkckerberg.

Menurut Zuckerberg, meski ada keputusan buruk dari otoritas negara yang dihuni mayoritas penggemar Facebook, perusahaannya tak akan menyerah begitu saja. "Beberapa keputusan mungkin akan memberatkan dan mengecewakan, tapi kami tetap akan berupaya menghubungkan semua orang ke Internet."

India, kata Mark Zuckerberg, bagaimanapun adalah pasar yang besar di dunia maya untuk pertumbuhan jejaring sosial, seperti Facebook. "Dengan 130 juta orang pengguna aktif Facebook, 375 juta orang yang terhubung dengan Internet online, India memegang potensi pasar yang baik."

Kicauan kontroversial Andreessen akhirnya dihapus setelah dikecam oleh netizen Twitter, yang mayoritas warga India. "Sekarang saya menarik diri dari semua diskusi ekonomi dan politik India.” ujar Andreessen seiring dengan permintaan maafnya. "Saya mengagumi kebesaran India dan masyarakatnya."

Andreessen mengatakan komentar terkait dengan isu sensitif tersebut lebih pantas dikeluarkan oleh individu yang lebih berpengalaman dan berkapasitas di bidangnya.



YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

51 menit lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

23 jam lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

2 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

4 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

5 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

8 hari lalu

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

Kasus Palti Hutabarat ini bermula saat beredar video dengan rekaman suara tentang arahan untuk kepala desa agar memenangkan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

9 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya