Aleppo Dikepung, 300 Ribu Rakyat Suriah Kelaparan  

Reporter

Rabu, 10 Februari 2016 07:51 WIB

Sejumlah pelanggan menyantap makanannya setelah mandi uap tradisional hammam al-Salhiyeh di Aleppo, Suriah, 26 Januari 2016. Hammam Al-Salhiyeh tradisional dibuka kembali setelah empat tahun daerah ini dikuasai oleh pemberontak. REUTERS/Abdalrhman Ismail

TEMPO.CO, Aleppo - Ratusan ribu warga Aleppo yang tinggal di beberapa kawasan yang dikuasai militan pemberontak terancam kelaparan setelah selama berminggu-minggu dikepung pasukan pemerintah Suriah.

Menurut Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi (UNHCR), Selasa, 9 Februari 2016, lembaganya sangat mengkhawatirkan peningkatan blokade ke kota tersebut bakal kian meningkatkan penderitaan mereka.

"Jumlahnya lebih dari 300 ribu orang yang berada di dalam kota yang dikuasai pasukan oposisi. Mereka terputus dari bantuan kemanusiaan, tidak ada negosiasi tercapai di antara kedua pihak," ujar UNHCR.

Jika pemerintah meningkatkan pasukannya di sekitar Aleppo, kata UNHCR, Dewan Lokal Aleppo memperkirakan 100-150 ribu orang akan mengungsi.

Aleppo adalah salah satu kota terbesar Suriah yang didiami dua juta warga. Kota ini terletak di bagian utara Suriah, dekat perbatasan Turki.

Pasukan pemerintah Suriah, didukung serangan udara Rusia, Iran, dan pejuang Hizbullah Libanon, telah melancarkan serangan besar pada pekan lalu di seputar Aleppo yang membuat kota ini terbelah dua. Satu bagian dikuasai pasukan pemerintah, bagian lain dikuasai pemberontak selama beberapa tahun.

Warga lokal mengatakan kepada Al Jazeera, mereka sangat takut pengepungan tersebut kemungkinan berdampak pada masalah pangan dan harga kebutuhan di kota tersebut bakal tinggi.

Seorang perempuan yang meminta namanya disamarkan menuturkan, "Masyarakat di Aleppo sangat takut pada pengepungan pasukan pemerintah. Apa yang akan terjadi terhadap biaya hidup bagi warga seperti saya? Bagaimana mungkin mereka sanggup membeli dengan harga melambung tinggi ketika harga naik dua kali setiap hari. Bagaimana kami menghadapi semua ini?"

Zaid Muhammad, relawan dari Kesh Malek--kelompok aktivis oposisi Suriah--yang berada di sebuah distrik di Aleppo, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan udara Rusia yang mendukung pasukan pemerintah membunuh warga sipil setiap hari.

"Selama tujuh-delapan jam per hari, jet tempur mereka menginvasi langit dan meneror masyarakat secara psikologis," ucapnya.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN




Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya