Warga New Hampshire Berikan Suara dalam Pemilihan Pendahuluan

Reporter

Rabu, 10 Februari 2016 03:53 WIB

Kandidat presiden dari Partai Republik, Ted Cruz (kiri) dan Donald Trump. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Warga New Hampshire, Amerika Serikat, menerjang salju demi menggunakan hak suaranya dalam pemilihan pendahuluan untuk menentukan masa depan kampanye pemilihan presiden dari Partai Demokrat dan Partai Republik.

Keith Lennon, seorang pemilih dari Manchester, kota terbesar di negara bagian itu, mengatakan ia pergi menerjang dinginnya cuaca menuju TPS untuk memilih Donald Trump. "Agak dingin, tapi nyaman. Saya suka dia (Donald Trump) yang suka berterus terang," katanya kepada VOA, Selasa, 9 Februari 2016.

Semalam, badai musim dingin menyapu negara bagian di Amerika timur laut itu dan mencurahkan sekitar 20 sentimeter salju yang menyulitkan perjalanan. Berbeda dengan Keith Lennon, Lorraine Bauman mengatakan cuaca tidak mencegah orang muncul di lokasi pemungutan suara.

"Penuh sesak, tapi bergerak cepat. Saya merasa puas dengan pilihan saya. Saya memilih Hillary Clinton. Saya tidak pernah ragu, saya kira ia begitu luar biasa," katanya saat sedang makan di sebuah restoran setelah memberikan suara.

Sebelumnya, populasi kecil di tiga desa memberikan suara pertama di negara bagian itu. Hasil awal menunjukkan Gubernur Ohio John Kasich mengalahkan miliarder Donald Trump dengan suara tiga lawan dua di pihak Partai Republik di Dixville Notch. Senator dari Vermont Bernie Sanders memenangkan semua empat suara di kota kecil itu untuk Partai Demokrat.

Baca: Lipstik Ini Terinspirasi Charlotte, Putri William-Kate

Kasich dan Sanders juga menang di kota kecil Hart’s Location. Mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengalahkan Sanders 2-1 di Millsfield, sementara Senator dari Texas Ted Cruz mengalahkan Donald Trump 9-3 di kota itu.

Sebelum pemungutan suara, jajak pendapat di New Hampshire menunjukkan dukungan bagi Sanders menyusut, tapi masih berada di posisi aman dengan dua digit mengungguli Clinton di pihak Partai Demokrat.

Trump tetap memimpin di kubu Partai Republik dengan margin yang lebih besar. Lima atau enam bakal calon presiden dari kalangan de facto Partai Republik berada dalam persaingan ketat untuk merebut posisi nomor dua di belakang Trump.



VOA | INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

16 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

16 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

16 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

16 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

19 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

20 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya