Pemuda Palestina melompat sambil memegang pedang saat menunjukkan keahlian gerakan Ninja di reruntuhan bangunan yang hancur pada tahun 2014 akibat perang di utara Jalur Gaza, 30 Januari 2016. Ilmu bela diri ini mereka peroleh dari pelatihan seni bela diri di klub-klub lokal di Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
TEMPO.CO, Yerusalem - Tiga warga Palestina tewas ditembak polisi Israel setelah dituduh melakukan penyerangan terhadap dua polisi wanita. Salah seorang korban penembakan tewas dan satu lagi dilarikan ke rumah sakit di daerah pendudukan Yerusalem Timur akibat mengalami luka-luka.
Polisi mengatakan warga Palestina itu membawa senjata, pisau, dan bahan peledak. "Mereka melancarkan tembakan ke petugas keamanan Israel di gerbang Damaskus, Rabu, 3 Februari 2016."
Dua polisi wanita itu cedera setelah mendapatkan tembakan. "Keduanya dilarikan ke rumah sakit. Namun belakangan, salah satu dari dua korban itu tewas," ucap polisi.
Menteri Kesehatan Palestina membenarkan kabar tiga warganya meninggal akibat dihantam timah panas oleh petugas keamanan Israel. Ketiga korban adalah Ahmed Abou Al-Roub, Mohammed Kameel, dan Mohammed Nassar, semuanya berusia 20 tahun. Adapun polisi wanita Israel yang tewas bernama Hadar Cohen, 19 tahun.
Wartawan Al Jazeera, Imtiaz Tyab, yang melaporkan dari Ramallah mengatakan tiga pria yang ditembak mati oleh Israel itu berasal dari Jenin, daerah pendudukan di Tepi Barat.
Insiden pada Rabu, 3 Februari 2016, itu berlangsung hanya dua hari setelah seorang warga Palestina tewas ditembak terkait dengan tuduhan melakukan serangan dengan belati di Tepi Barat. Dalam serangan yang berlangsung pada Senin, 1 Februari 2016, tersebut, tiga serdadu Israel cedera.