3.000 Warganya Tewas, Eks Presiden Ini Diadili di ICC

Reporter

Selasa, 2 Februari 2016 23:06 WIB

Mantan Presiden Ivory Coast (Pantai Gading) Laurent Gbagbo. REUTERS

TEMPO.CO, Den Haag - Mantan Presiden Pantai Gading, Laurent Gbagbo, menyangkal semua tuduhan yang diarahkan kepadanya oleh jaksa penuntut umum dalam persidangan di Pengadilan Pidana Internasional (ICC) Den Haag.

Dalam sanggahannya tersebut, Gbagbo mengatakan bahwa penangkapannya adalah campur tangan militer Prancis atas urusan dalam negeri negaranya. Gbagbo juga menggambarkan dirinya sebagai korban dari campur tangan kolonial Prancis yang mengupayakan perdamaian.

Gbagbo merupakan mantan presiden pertama yang pernah disidangkan oleh ICC. Ia dituduh mengobarkan krisis pada 2010 di Pantai Gading sehingga menyebabkan 3.000 orang tewas. Dia didakwa melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, perkosaan dan pembantaian massal setelah kalah dalam pemilihan presiden 2010.

Gbagbo yang kala itu kalah dari saingannya, Alassane Outtara menolak untuk mundur dari jabatan presidennya dan menyebabkan kerusuhan yang besar di negeri itu. Dia ditangkap pada April 2011, oleh tentara yang loyal kepada Presiden Outtara dan didukung tentara Prancis. Gbagbo kemudian diekstradisi ke Den Haag.

Dia kemudian diserahkan kepada ICC pada 30 November 2015 untuk disidangkan. Penyerahan itu memicu kemarahan kelompok pendukungnya. Mereka menuding dakwaan itu sebagai kebohongan neo-kolonialis.

Pada persidangan yang dimulai sejak Kamis, 27 Januari 2016, pengacara Gbagbo mengatakan pada jaksa penuntut umum bahwa tuduhan kejahatan kepada kliennya tidak benar dan seharusnya diarahkan kepada rival politiknya Alassane Outtara, yang terpilih kembali tahun lalu.

"Laurent Gbagbo terus mencari solusi terhadap krisis pascapemilu, mengusulkan penghitunagn ulang suara, namun Ouatarra tidak setuju dengan hal tersebut dan terciptalah keributan," kata pengacara Jennifer Naouri, seperti yang diberitakan oleh Reuters pada 1 Februari 2016.

Naouri mengatakan bahwa jaksa mendefinisikan terlalu sederhana terkait konflik politik Pantai Gading, mengabaikan serangkaian kudeta yang diduga diluncurkan oleh pendukung Ouattara selama menjabat sebagai presiden selama satu dekade.

Naouri juga menambahkan bahwa penangkapan terhadap Gbagbo telah dipolitisasi atas usahanya melawan keberadaan Prancis di Pantai Gading. Perancis dituduhnya sebagai bekas penjajah yang ingin kembali menguasai negaranya dengan melakukan intervensi militer untuk mengakhiri perang sipil pada tahun 2011, yang telah memungkinkan Ouattara untuk mengambil alih kekuasaan.

Pekan lalu, Kepala Jaksa Penuntut, Fatou Bensouda menyajikan deskripsi rinci dari tuduhan kejahatan, termasuk pemerkosaan dan pembunuhan massal oleh pendukung Gbagbo yang bertekad untuk mempertahankan kekuasaan dengan segala cara.

REUTERS|YON DEMA

Berita terkait

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

5 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

8 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

21 hari lalu

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

21 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

22 hari lalu

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.

Baca Selengkapnya

4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

28 hari lalu

4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

serangkaian proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terjadi di bulan Ramadan

Baca Selengkapnya

Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

37 hari lalu

Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

Universitas Erasmus Rotterdam, atau biasa dikenal sebagai Erasmus University Rotterdam (EUR), adalah universitas riset yang terletak di Rotterdam, Belanda.

Baca Selengkapnya

Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

37 hari lalu

Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

Universitas Teknologi Delft (TU Delft) adalah universitas teknik terkemuka yang terletak di Delft, Belanda.

Baca Selengkapnya

Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

37 hari lalu

Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

Universitas Leiden adalah salah satu universitas internasional tertua di Belanda.

Baca Selengkapnya

Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

38 hari lalu

Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

Polisi Belanda telah meringkus seorang tersangka yang melemparkan benda terbakar ke gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag.

Baca Selengkapnya