Swedia Pulangkan 80 Ribu Imigran Timur Tengah  

Reporter

Kamis, 28 Januari 2016 14:32 WIB

Sejumlah relawan membantu imigran yang sampai di pulau Lesbos setelah melakukan perjalan dari Turki di Yunani, 7 Desembar 2015. Yunani adalah titik pertama untuk masuk ke Uni Eropa bagi orang-orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan. AP/Santi Palacios

TEMPO.CO, Stockholm - Swedia akan mengirim pulang puluhan ribu imigran asal Timur Tengah dan akan memberlakukan pengamanan yang lebih besar di tempat penampungan imigran.

Menteri Dalam Negeri Swedia Anders Ygeman mengatakan diperkirakan sampai 80 ribu pencari suaka yang ditolak permohonannya akan dipulangkan secara bertahap.

Menurut dia, pesawat sewaan akan digunakan untuk mengirim pulang 80 ribu imigran dalam beberapa tahun ke depan.

"Kita berbicara tentang hampir 60 ribu orang, tapi jumlah itu mungkin mencapai 80 ribu," kata Ygeman, seperti dilansir Guardian, pada Kamis, 28 Januari 2016.

Sekitar 163 ribu pendatang memohon suaka di Swedia pada 2015. Ini jumlah tertinggi di Eropa. Diperkirakan, dari 58.800 kasus yang diproses tahun lalu, 55 persen telah diterima.

Adapun pemerintah Yunani menjawab laporan Komisi Eropa atas tudingan Yunani mengabaikan kewajibannya mengawasi pembatasan paspor Schengen.

Juru bicara pemerintah Yunani, Olga Gerovasili, menuduh Komisi gagal bertindak melalui program yang disepakati tahun lalu untuk relokasi puluhan ribu pendatang dan pengungsi yang terdampar di Yunani.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, lebih dari 46 ribu pengungsi tiba di Yunani tahun ini, dengan lebih dari 170 orang tewas ketika mencoba melalui jalan laut.

Swedia, negara dengan jumlah penduduk 9,8 juta jiwa, baru-baru ini memperkenalkan pemeriksaan perbatasan sementara dalam upaya mengawasi masuknya imigran.

Hal itu dilakukan setelah terjadi penyerangan mematikan oleh seorang imigran berusia 14 tahun yang menewaskan seorang warga Swedia yang bekerja sebagai karyawan di pusat penampungan imigran di Molndal, dekat Gothenburg, pantai barat Swedia.

Kematiannya telah menyebabkan pertanyaan tentang kondisi penuh sesak di dalam beberapa pusat keramaian, dengan terlalu sedikit orang dewasa dan karyawan untuk mengurus anak-anak yang kebanyakan mengalami trauma akibat perang.

Jerman dan negara-negara Skandinavia adalah tujuan utama pengungsi dan imigran lain untuk memasuki negara Uni Eropa secara ilegal.

THE GUARDIAN| AP | YON DEMA

Berita terkait

35 Kota Swedia Bersedia Terima Kembali 230 Eks ISIS dan Keluarga

9 April 2019

35 Kota Swedia Bersedia Terima Kembali 230 Eks ISIS dan Keluarga

Swedia akan menerima sekitar 150 eks militan ISIS dan istri mereka, bersama 80 anak-anak setelah ISIS tumbang di Baghouz, Suriah.

Baca Selengkapnya

Hilang pada 1945, Pasangan Ini Ditemukan 75 Tahun Kemudian

19 Juli 2017

Hilang pada 1945, Pasangan Ini Ditemukan 75 Tahun Kemudian

Jenazah pasangan suami istri yang hilang di Pegunungan Alpen sejak 75 tahun lalu, ditemukan terdampar di kawasan gletser di Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Swedia Liburan ke Luar Negeri Dua Kali Setahun

22 Mei 2017

Warga Swedia Liburan ke Luar Negeri Dua Kali Setahun

Indonesia belum banyak dikenal warga Swedia.

Baca Selengkapnya

Tiba di Indonesia Raja Swedia Tenteng Koper Sendiri

21 Mei 2017

Tiba di Indonesia Raja Swedia Tenteng Koper Sendiri

Ke Indonesia menggunakan pesawat komersial, Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia akan ke Bandung naik kereta api dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Raja Swedia Penasaran dengan Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2017

Raja Swedia Penasaran dengan Keberagaman Budaya Indonesia

Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia berkunjung ke Indonesia 21-24 Mei 2017.

Baca Selengkapnya

Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia  

21 Mei 2017

Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia  

Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia tempat berkantornya Raja Carl XVI Gustaf yang akan berkunjung ke Indonesia besok.

Baca Selengkapnya

Raja dan Ratu Swedia Kunjungi Pusat Penelitian di Bogor

21 Mei 2017

Raja dan Ratu Swedia Kunjungi Pusat Penelitian di Bogor

Pimpinan monarki Swedia, Raja Carl XV Gustaf dan Ratu Silvia, rencananya akan tiba di Indonesia besok atau Senin, 22 Mei 2017.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Indonesia, Raja Swedia Bahas Kerjasama 4 Sektor Ini

18 Mei 2017

Berkunjung ke Indonesia, Raja Swedia Bahas Kerjasama 4 Sektor Ini

Bagas Hapsoro mengatakan salah satu kerja sama yang akan dijalin dalam kunjungan Raja Swedia Carl XVI Gustaf terkait bidang riset dan teknologi.

Baca Selengkapnya

Qatar Meresmikan Masjid Terbesar di Skandinavia

5 Mei 2017

Qatar Meresmikan Masjid Terbesar di Skandinavia

Masjid ini sanggup menampung 2.000 jamaah.

Baca Selengkapnya

Swedia Tahan Sopir Truk, Diduga Teroris

8 April 2017

Swedia Tahan Sopir Truk, Diduga Teroris

Pihak berwajib juga menahan pria kedua lantaran memiliki kaitan dengan tersangka.

Baca Selengkapnya