Presiden Cina, Xi Jinping, menginspeksi barisan tentara saat parade peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Gerbang Tiananmen, Beijing, Cina, 3 September 2015. Sebanyak 12,000 tentara, 500 persenjataan militer dan 200 pesawat militer tercanggihnya. AP/Ng Han Guan
TEMPO.CO, Beijing - Angkatan bersenjata Cina telah menutup seluruh surat kabar yang diterbitkan oleh lembaga militer negara itu. Penutupan surat kabar dilakukan sebagai bagian dari program penghematan dan perampingan di tubuh militer Cina.
Surat kabar yang ditutup itu diterbitkan oleh tujuh wilayah militer Cina di antaranya War Flag, Vanguard, People's Frontline, dan Comrade in Arms. Surat kabar militer Cina tertua adalah Soldier News yang terbit tahun 1930.
Seperti dilansir oleh asiancorrespondent.com, 21 Januari 2016, harian militer People's Liberation Army Daily menjelaskan, semua surat kabar milik militer Cina sudah tidak terbit sejak pekan lalu. Sebagai gantinya, secara bertahap oleh berita resmi dan propaganda televisi dan situs.
Cina sedang memangkas 300 ribu personil militernya dari 2,3 juta jumlah seluruh personil militer. Selain itu, Cina juga menata kembali organisasi struktur komando militernya dan menghapus fungsi yang dinilai tak penting.
Reformasi di tubuh militer Cina, juga ditujukan untuk memperkuat pengawasan Partai Komunis Cina terhadap militernya sehubungan ketegangan yang meningkat di sejumlah kawasan yang diklaim sebagai wilayah Cina.
