Markas Besar MI-5 (Military Intelligence, Section 5), badan kontra-intelijen Inggris di Millbank, London. wikimedia.com
TEMPO.CO, London - Badan Intelijen Inggris (MI5) dinobatkan menjadi lembaga yang paling terbuka dan ramah terhadap kaum gay. Hal itu terungkap berdasarkan survei yang dilakukan terhadap lembaga tinggi negara, organisasi, dan beberapa perusahaan di Inggris.
Survei yang dilakukan lembaga sigi Stonewall tersebut menganalisis perlakuan perusahaan terhadap karyawannya dengan menilai keterlibatan staf, pengembangan karier, dan sejumlah faktor lain.
Lebih dari 60 ribu orang dari ratusan perusahaan mengambil bagian dalam survei anonim tersebut untuk menentukan perusahaan mana yang terbaik dalam memperlakukan staf lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Dari hasil survei tersebut, MI5 berada di puncak daftar seratus perusahaan, organisasi, dan lembaga terbaik versi Stonewall. Lembaga survei tersebut menyatakan MI5 menunjukkan kesetaraan dalam sepuluh bidang kebijakan dan praktek ketenagakerjaan.
Kesetaraan itu termasuk melibatkan kelompok jaringan, pelatihan, dan keterlibatan masyarakat. "Keragaman penting untuk MI5, bukan hanya karena kami mewakili masyarakat yang kami layani, tapi karena kami mengandalkan keterampilan orang-orang paling berbakat, siapa pun dan di mana pun mereka berada," ujar Kepala MI5 Andrew Parker dalam sebuah pernyataan.
"Penghargaan dari Stonewall ini adalah pengakuan besar dari kemajuan yang telah kami buat dalam beberapa tahun terakhir," ucap Parker, seperti dilansir Time pada 19 Januari 2016.
Sejumlah institusi lain, seperti Lloyds Banking Group, Majelis Nasional untuk Wales, dan firma hukum Pinsent Masons, juga berhasil masuk lima besar dalam survei tersebut.