Dianggap Bantu Propaganda ISIS, Twitter Digugat  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 15 Januari 2016 21:25 WIB

ISIS ancam bos pemilik Twitter 2 Maret 2015. techcrunch.com

TEMPO.CO, Florida - Seorang wanita di Amerika Serikat bernama Tamara Fields menggugat Twitter setelah suaminya tewas di Yordania. Fields mengatakan suaminya, Lloyd, tewas saat kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang pusat pelatihan polisi di Amman. Ia menggugat Twitter karena menganggap perusahaan media sosial itu telah membantu propaganda ISIS.

Seperti dilansir Guardian pada 14 Januari 2016, Fields menuduh perusahaan media sosial tersebut memberikan suara untuk ISIS. "Tanpa Twitter, ledakan pertumbuhan ISIS selama beberapa tahun terakhir menjadi kelompok teroris paling ditakuti di dunia tidak akan mungkin terjadi," ucap dia dalam gugatannya tersebut.

Tahun lalu, kata Fields, Twitter diminta lebih dari seribu kali menghapus akun dan informasi lain mengenai ISIS, tapi hanya 42 persen dari permintaan tersebut disetujui.

Wanita yang berasal dari Florida tersebut juga mengatakan dalam gugatannya bahwa Twitter telah memungkinkan ISIS menggunakan jaringan tersebut untuk menyebarkan propaganda, mengumpulkan uang, dan merekrut orang.

Dalam gugatannya, Fields mengatakan Twitter, yang berkantor pusat di San Francisco, California, hingga saat ini telah memberi ISIS kebebasan serta kemampuan mempertahankan akun resmi Twitter-nya. Fields ingin Twitter membayar ganti rugi karena melanggar Undang-Undang Federal Anti-Terorisme dengan menyediakan dukungan material kepada teroris.

Menanggapi gugatan itu, Twitter membantah. "Ancaman kekerasan dan promosi terorisme tidak layak memiliki tempat di Twitter dan, seperti jaringan sosial lain, aturan kami sangat jelas."

GUARDIAN | YON DEMA

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

6 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

6 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

7 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

7 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

9 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

10 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya