Mogok Makan, Jurnalis Palestina Sekarat di Penjara Israel

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 12 Januari 2016 23:31 WIB

Ilustrasi warga Palestina/ konflik Israel-Palestina. REUTERS/Mohamad Torokman

TEMPO.CO, Tepi Barat - Tahanan politik warga Palestina dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis setelah ia melancarkan aksi mogok makan seiring protesnya karena dipenjara oleh Israel tanpa tuntutan. Muhammad al-Qeq, 33 tahun, adalah jurnalis dari desa Tepi Barat di kawasan Dura, Palestina.

Seperti yang dilaporkan Al Jazeera, Selasa, 12 Januari 2016, al-Qeq mulai berpuasa pada 24 November 2015 sebagai bentuk protes terhadap penahanan administratif, praktik di mana Israel memenjarakan warga Palestina pada "bukti rahasia" dan tanpa pemeriksaan dan tuntutan.

"Ia belum makan dalam 49 hari, kesehatannya sangan buruk sekarang," kata Issa Qaraqe, Kepala Komite Tahanan Otoritas Palestina. Qaraqe menambahkan, tubuh tahanan itu kehilangan bobot 22 kilogram. "Kami khawatir pihak berwenang penjara Israel akan memaksanya memberi makan," katanya.

Pemaksaan itu mengacu peraturan pemerintah Israel pada Juli 2015, yang memungkinkan pemberian makan secara paksa bagi tahanan yang menolak. Qaraqe menjelaskan Qeq dalam kondisi koma selama akhir pekan. Pemerintah Palestina meminta bantuan organisasi internasional dan kelompok hak asasi untuk menyelamatkan hidup warganya yang ditahan.

Kelompok hak asasi pers, yaitu Pusat Pembangunan dan Kebebasan Media Palestina (MADA), pada awal pekan ini telah membuat pernyataan kepada Israel untuk melepaskan Qeq. Qaraqe juga mengungkapkan, selain Qeq juga ada dua tahanan politik Palestina lainnya yang menggelar aksi mogok makan di penjara Israel.

AL JAZEERA | FRISKI RIANA

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

6 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

6 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

7 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

8 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

8 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

9 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

9 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

11 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

15 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya