Madaya, Kota Bukit Paling Menderita di Suriah  

Reporter

Selasa, 12 Januari 2016 13:11 WIB

Seorang pria yang menderita kelaparan terekam lewat video di Madaya, Suriah. Kota Madaya terletak di sebelah utara Damaskus dekat perbatasan dengan Libanon, telah dikepung pasukan rezim Bashar al-Assad dan sekutunya, Hizbullah, Libanon, sejak Juli 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Damaskus – Madaya, sebuah kota yang terletak di kaki bukit, berjarak sekitar 40 kilometer sebelah barat ibu kota Suriah, Damaskus. Kota ini berada di ketinggian 1.400 dari permukaan laut, populer sebagai tujuan wisata karena udaranya sejuk. Pada Januari hingga Februari saat musim dingin, Madaya diselimuti salju putih.

Menurut catatan Biro Pusat Statistik Suriah, kawasan berpenduduk 10 ribu jiwa pada sensus sepuluh tahun silam itu remuk redam akibat perang yang bergelora sejak 2011. “Hampir seluruh wilayah kota ini hancur, bahkan ribuan penduduknya tewas karena kelaparan yang ditimbulkan oleh perang saudara di Suriah,” tulis sejumlah media massa dalam laporannya.

Kini, sejumlah lembaga internasional, baik yang digalang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun Palang Merah Internasional, menggiatkan aksi kemanusiaan dengan mengirimkan bantuan dalam bentuk makanan, obat-obatan, alat kesehatan, maupun selimut.

“Madaya, sebagaimana penjelasan Palang Merah, dilaporkan telah menjadi kota berpenduduk paling buruk akibat kelaparan. Warga di sana makan sup berbahan baku daun dan rumput,” tulis CNN edisi Senin, 11 Januari 2016.

Sejumlah laporan menyebutkan, Madaya memiliki mata air alam serta sumber buah-buahan dan sayuran untuk seluruh kawasan di Suriah. “Pendek kata, Wadaya adalah sumber kehidupan bagi Suriah,” tulis Wikipedia.

Sejak Juli 2015, Madaya dikuasai kembali oleh pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad, yang mendapatkan dukungan kelompok militan dan Hizbullah, gerakan bersenjata dari Libanon. Pada 7 Januari 2016, kota ini menjadi perhatian internasional karena hampir semua penduduknya menderita akibat kelaparan.

Lembaga kemanusiaan PBB, UNHCR, bersama relawan dan Palang Merah Internasional mencoba masuk ke kawasan paling menderita di Suriah ini untuk mengirimkan bantuan makanan, obat-obatan, alat kesehatan, dan selimut. Mereka berharap kelompok perlawanan dan pasukan pemerintah bersedia memberikan akses untuk menjangkau korban perang tersebut.

CHOIRUL AMINUDDIN | BERBAGAI SUMBER






Advertising
Advertising





Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya