Korea Utara Klaim Siap Perang Hadapi AS dan Korea Selatan

Reporter

Minggu, 10 Januari 2016 05:04 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un tersenyum saat menyaksikan pasukan kemanana detasemen Hwa Islet di Pyongyang, 14 Juli 2014. Pemerintah Korea Utara mengumumkan telah meledakkan nuklir hidrogen pertama mereka, yang memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan uji bom atom sebelumnya. REUTERS/KCNA/Files

TEMPO.CO, Pyongyang - Seorang pejabat senior Korea Utara, Kim Ki Nam, memperingatkan Amerika Serikat dan Korea Selatan tentang kesiapan negara itu untuk memulai perang. Pernyataan itu dikeluarkan hanya beberapa hari setelah Korea Utara mengklaim sukses melakukan uji coba bom hidrogen pada 6 Januari 2016.



Kepala departemen propaganda Partai Pekerja Korea Utara berujar: "Cemburu atas sukses uji coba pertama H-bom kami, AS dan pengikutnya menggiring situasi ke ambang perang dengan mengatakan mereka telah kembali melakukan siaran dan serangan psikologis (di perbatasan), serta membawa bomber strategis."

Seperti dilansir dari laman Express.co.uk, 9 Jnauari 2015, Ki Nam menyalahkan Seoul sebagai pihak yang menggiring situasi ke ambang perang setelah menggunakan pengeras suara, menyebarkan pesan dan memprovokasi dengan memutar musik pop di wilayah perbatasan kedua negara.

Ia menambahkan bahwa pembicaraan antara Amerika Serikat dan Seoul setelah uji coba bom hidrogen telah memicu ketegangan dan mendorong negara menuju konflik.

Adapun pejabat Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa Seoul dan Amerika Serikat telah membahas serangan militer di Semenanjung Korea. Laporan juga menunjukkan bahwa militer AS dan Korea Selatan telah menyiapkan bomber B-52, pesawat tempur F-22 dan kapal selam bertenaga nuklir.

Korea Utara dan Korea Selatan dipisahkan oleh perbatasan dengan dilengkapi senjata berat dalam keadaan siap perang di kedua sisi, dan keduanya tercatat pernah mengancam satu sama lain di masa lalu.

Pembicaraan antara kedua negara tahun lalu menunjukkan tanda-tanda ketegangan mulai mencair setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan damai.

Berdasarkan pembicaraan itu, Korea Selatan sepakat untuk menghentikan penyiaran pesan anti-Pyongyang dari pengeras suara di dekat perbatasan.

Tapi uji coba nuklir pekan lalu telah menimbulkan ketegangan dan membawa kedua negara ke ambang perang.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry bahkan mendesak Cina, satu-satunya sekutu utama Korea Utara dan pemberi bantuan terbesar, untuk mengakhiri hubungannya dengan Korea Utara.

EXPRESS.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya