Yordania Perbarui Dukungan ke Arab Saudi, Kenapa?

Reporter

Jumat, 8 Januari 2016 04:49 WIB

Raja Yordania, Raja Abdullah. (dailymail)

TEMPO.CO, Amman -Memanasnya hubungan Arab Saudi dengan Iran membuat negara-negara Timur Tengah mulai merapatkan barisan untuk berada di belakang Riyadh. Tidak terkecuali Yordania yang sebelum ini dianggap tidak terlalu dekat dengan Arab Saudi.

Seperti yang dilansir Jordan Times pada 6 Januari 2015, Raja Abdullah pada Rabu melakukan dua panggilan telepon terpisah dengan Raja Saudi Salman Bin Abdulaziz Al Saud dan Wakil Putra Mahkota Mohammad Bin Abdulaziz Bin Salman untuk menanyakan perkembangan regional.

Dalam dua panggilan telepon tersebut, pembicaraan terfokus pada serangan yang terjadi pada Sabtu pekan lalu terhadap kedutaan Arab di Teheran, Iran. Raja Abdullah menyatakan serangan ke kedutaan Arab Saudi sebagai pelanggaran terang-terangan dari konvensi internasional.

Raja Abdullah memperbaharui dukungan penuh untuk Arab Saudi dalam upaya untuk memerangi terorisme dan ekstremisme dan untuk melindungi keamanan dan stabilitas. Raja juga memanggil duta besar Iran di Amman untuk menyampaikan pernyataan mengutuk keras serangan di kedutaan Saudi.

Sebagai balasan, raja Saudi dan wakil putra mahkota berterima kasih kepada Yordania untuk dukungannya.

Seperti yang dilansir Arab News, Djibouti juga menambah daftar negara yang memutuskan hubungan dengan Iran untuk mendukung Arab Saudi. Negara di Arab Maghrib tersebut memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran pada Rabu sebagai tanda dukungan kepada Arab Saudi.

Djibouti menjadi negara keempat setelah Arab Saudi, Sudan dan Bahrain memutuskan hubungannya dengan Iran setelah serangan terhadap misi diplomatik Arab Saudi di Teheran dan Mashhad.

Uni Emirat Arab (UEA) menurunkan sebagian tingkat hubungannya dengan Iran sementara Kuwait memanggil wakilnya dari Teheran.

Mesir turut melahirkan dukungannya terhadap Arab Saudi, mengutuk intervensi berulang kali Iran dalam urusan regional.

Oman mengutuk serangan terhadap pos diplomatik Arab Saudi di Iran sebagai "tidak dapat diterima". Adapun Turki mengatakan pembunuhan ulama radikal Syiah, Sheikh Nimr al-Nimr, yang memicu serangan oleh demonstran Iran, adalah isu domestik.

Di Doha, Kementerian Luar Negeri turut menyerang intervensi Iran, meskipun tidak mengumumkan kebijakan penurunan derajat hubungan diplomatik dengan Teheran.

JORDAN TIMES|ARAB NEWS|YON DEMA

Berita terkait

Raja Abdullah dan Pangeran Hamzah Tampil Bersama Sejak Keretakan Hubungan

12 April 2021

Raja Abdullah dan Pangeran Hamzah Tampil Bersama Sejak Keretakan Hubungan

Raja Abdullah dan saudara tirinya, Pangeran Hamzah, tampil di depan publik bersama untuk pertama kali sejak keretakan hubungan mereka.

Baca Selengkapnya

Pangeran Hamzah dari Yordania Teken Surat Kesetiaan Pada Raja

6 April 2021

Pangeran Hamzah dari Yordania Teken Surat Kesetiaan Pada Raja

Mantan putra mahkota Yordania, Hamzah bin Hussein, menandatangani surat pernyataan kesetiaan pada Raja Abdullah II

Baca Selengkapnya

Pria Ini Menceraikan Istrinya Gara-gara Memotret Hidangan Makan  

1 Mei 2017

Pria Ini Menceraikan Istrinya Gara-gara Memotret Hidangan Makan  

Situasi ini membuat suaminya naik pitam dan meminta istrinya agar tidak mengambil gambar.

Baca Selengkapnya

Yordania Gantung 15 Tahanan, Sebagian Teroris

5 Maret 2017

Yordania Gantung 15 Tahanan, Sebagian Teroris

Yordania untuk pertama kali sejak 2006 menghukum gantung 15 tahanan, sebagian di antaranya teroris.

Baca Selengkapnya

Donald Trump - Raja Yordania Bertemu, Ini yang Dibahas

3 Februari 2017

Donald Trump - Raja Yordania Bertemu, Ini yang Dibahas

Presiden AS, Donald Trump dan Raja Yordania, Abdullah sepakat mewujudkan perdamaian abadi antara Palestina dan Israel.

Baca Selengkapnya

Sepakat Impor Gas Alam Israel, Rakyat Yordania Unjuk Rasa  

1 Oktober 2016

Sepakat Impor Gas Alam Israel, Rakyat Yordania Unjuk Rasa  

"Uang di dompet rakyat Yordania tidak untuk kaum Zionis," bunyi spanduk pengunjuk rasa.

Baca Selengkapnya

Setelah Sidang, Penulis Tewas Ditembak di Depan Pengadilan  

26 September 2016

Setelah Sidang, Penulis Tewas Ditembak di Depan Pengadilan  

Penulis terkemuka Yordania, Nahed Hattar, ditembak di depan pengadilan yang menyidangkan dirinya dengan tuduhan penistaan agama.

Baca Selengkapnya

Raja Yordania Ucapkan Selamat Idul Fitri Lewat Facebook  

6 Juli 2016

Raja Yordania Ucapkan Selamat Idul Fitri Lewat Facebook  

Raja Abdullah dari Yordania mengucapkan selamat kepada negara-negara yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah melalui Facebook.

Baca Selengkapnya

Setelah Rusia, Yordania Ajak AS Kerja Sama Dirikan Nuklir

5 Juli 2016

Setelah Rusia, Yordania Ajak AS Kerja Sama Dirikan Nuklir

Amerika Serikat berkeras bahwa Yordania tidak membutuhkan nuklir.

Baca Selengkapnya

Senjata CIA dan Saudi untuk Suriah Dijual Intelijen Yordania  

27 Juni 2016

Senjata CIA dan Saudi untuk Suriah Dijual Intelijen Yordania  

Senjata yang dikirim CIA dan Arab Saudi untuk pemberontak

Suriah dicuri dan dijual oleh intelijen Yordania di pasar

gelap.

Baca Selengkapnya