Pertama Kali, ISIS Eksekusi Jurnalis Perempuan

Reporter

Kamis, 7 Januari 2016 21:54 WIB

Ruqia Hassan, citizen journalist yang dieksekusi oleh ISIS di Raqqa, Suriah. Facebook.com

TEMPO.CO, Damaskus - Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diyakini untuk pertama kalinya mengeksekusi jurnalis perempuan yang melaporkan situasi perang dari dalam negeri Suriah. Menurut organisasi jurnalis Suriah, Syria Direct, eksekusi terhadap Ruqia Hassan merupakan jurnalis kelima yang dihukum mati oleh ISIS sejak Oktober 2015.

Hassan yang menggunakan nama samaran Nisan Ibrahim di media sosial adalah seorang reporter independen. Kematiannya dibenarkan oleh Raqqa is Being Slaughtered Silently (RBSS), sebuah organisasi yang menentang pelanggaran hak asasi manusa di Suriah.

Abu Mohammed, pendiri RBSS, di akun Twitter pada Sabtu, 2 Januari 2015, ngetwit berdasarkan kata terakhir Hassan, "Saya di Raqqa dan saya menerima ancaman kematian. Ketika ISIS menahanku dan membunuhku, tidak ada masalah. Sebab mereka akan memenggal kepalaku dan saya memiliki harga diri lebih baik daripada saya hidup penuh penghinaan oleh ISIS."

Postingan terkhir Hasssan di laman Facebook berisi ejekan terhadap ISIS lantaran melarang hotspot Wi-Fi di Kota Raqqa. Dia menulis sebagaimana diterjemahkan oleh Syria Direct sebagai berikut, "Lanjutkan dan putuskan jaringan internet, merpati kami tidak akan berhenti mengirimkan keluh kesah kami."

Tanggal eksekusi terhadap Hassan tidak diketahui secara pasti, tetapi pesan-pesan dia melalui media sosial berhenti mengudara sejak 21 Juli 2015. Jaringan televisi berita Arab, Al-Aan TV, dalam siarannya menyebutkan, keluarga Hassan mengatakan perempuan itu dieksekusi oleh ISIS tiga hari lalu karena dituduh sebagai mata-mata.

Seorang jurnalis independen yang sebelumnya bergabung bersana RBSS, Furat al-Wafaa, mengatakan kepada Syria Direct bahwa Hassan kerap berpartisipasi pada seluruh protes revolusi. "Ruqia terus menerus menentang ISIS dan seringkali melaporkan serangan udara di Raqqa sebagaimana yang terjadi."

Al-Waffa melanjutkan, "ISIS selalu membawa pedang yang siap melayang di leher warga." Ketika ditanya, apakah ISIS juga mengeksekusi jurnalis yang dituding bekerjasa sama dengan media asing, dia menjawab, "Mereka ingin agar para pejuang dan penduikungnya bahwa ISIS sanggup menghukum siapapun yang melawannya."

Pada Desember 2015, ISIS mengeksekusi aktivis RBSS, Naji Jerf, yang bekerja untuk mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh ISIS di Aleppo.

INDEPENDENT | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya