Sejumlah massa melakukan aksi unjuk rasa di Kedubes Arab Saudi di Tehran, Iran, 2 Januari 2016. Para pengunjuk rasa berkumpul di luar kedutaan untuk memprotes eksekusi mati ulama Syiah, Nimr al-Nimr oleh pemerintah Arab Saudi atas tuduhan terorisme. REUTERS
TEMPO.CO, Teheran- Iran menuduh Arab Saudi meluncurkan serangan udara di kedutaannya di ibukota Yaman, Sana'a.
Menurut saluran TV yang dikelola negara Iran sejumlah penjaga kedutaan terluka dalam serangan rudal yang diduga berasal dari pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi.
Saluran berita IRIB mengutip seorang juru bicara Kementerian luar negeri Iran, Hossein Jaber Ansari, mengatakan: ". Arab Saudi bertanggung jawab atas kerusakan gedung kedutaan dan cedera beberapa stafnya."
Namun Ansari tidak memberikan rincian tentang serangan itu.
Menanggapi tuduhan tersebut, juru bicara koalisi yang dipimpin Arab Saudi di Yaman, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa pihaknya sedang menyelidiki klaim Iran tersebut.
Dia menegaskan serangan udara berat telah dilakukan di Sana'a pada Rabu malam, tapi mengatakan mereka menargetkan peluncur rudal milisi Houthi.
Seoeti yang dilansir RT News pada 7 Januari 2016, Asseri juga menambahkan milisi Houthi telah menggunakan fasilitas sipil, termasuk kedutaan yang ditinggalkan sebagai markas.
Selain itu, Iran juga telah menuduh Arab Saudi menggunakan bom curah dalam serangkaian serangan udara pada Kamis, 7 Januari 2016 yang menewaskan lima orang.
Saudi dan Iran berseberangan dalam konflik yang terjadi di Yaman. Arab Saudi mendukung pemerintah Sunni yang digulingkan di Yaman, sementara Iran mendukung para pemberontak Syiah Houthi.
Tuduhan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara dua kekuatan di Timur Tengah, setelah eksekusi seorang ulama Syiah terkemuka di Arab Saudi Nimr al-Nimr pada 2 Januari lalu dan penggeledahan berikutnya dari kedutaan Saudi di Teheran.
Bereaksi terhadap eksekusi al-Nimr, sekelompok garis keras Iran menyerbu kedutaan Saudi di Teheran, menghancurkan furnitur dan membakar bangunan sebelum dibubarkan oleh polisi.
Secara resmi, Iran menyatakan protes keras terhadap eksekusi tersebut, yang menyebabkan hubungan antara kedua negara tersebut menjadi rapuh dan semakin memburuk.
Arab Saudi dan sekutunya termasuk Sudan, Djibouti, Bahrain dan UEA lantas mengambil tindakan diplomatik terhadap Iran dengan memutuskan hubungan dengan Iran.