Seekor kuda bereaksi terhadap asap dari kebakaran hutan di desa Andarujo, Oviedo, Spanyol, 28 Desember 2015. Pihak berwenang mengerahkan tiga pesawat penjatuh air untuk memadamkan api di Spanyol utara dan tengah di tengah musim dingin yang hangat. REUTERS/Eloy Alonso
TEMPO.CO, Bishkek - Hati-hati menggambarkan kelezatan makanan, terutama hidangan tradisional. Terutama jika memutuskan untuk mempostingnya di akun media sosial kita. Salah memilih kata-kata sebagai pembanding, penjara taruhannya.
Seperti dialami pria Inggris di Kirgistan ini. Michael Mcfeat, pekerja tambang emas berbasis di Toronto, Kanada, Centerra Gold, ditahan polisi Kirgistan dan terancam hukuman lima tahun penjara.
Pasalnya, dia membandingkan kelezatan hidangan lokal sosis kuda dengan kelamin hewan itu.
Saat perayaan tahun baru lalu, di laman Facebook-nya, Mcfeat menulis bahwa rekan-rekan Kirgiz-nya sedang antre untuk mendapatkan "hidangan tradisional, penis kuda". Masakan yang disebut Mcfeat sebetulnya adalah sosis tradisional yang terbuat dari daging kuda, yang terkenal dengan nama "chuchuk".
Akibat postingan itu sejumlah pekerja tambang lokal menggelar aksi mogok. Pemimpin serikat pekerja setempat menyatakan para pegawai tambang baru mulai bekerja Ahad lalu setelah sempat mogok sesaat.
Mcfeat kemudian menghapus postingannya dan meminta maaf di laman Facebook-nya. Dia menyatakan tidak bermaksud menyinggung siapapun.
Namun Mcfeat didakwa dengan tuduhan memicu kebencian rasial. Di bawah undang-undang Kirgistan, ancaman hukumannya antara tiga hingga lima tahun penjara.
Daging kuda termasuk jeroannya merupakan hidangan populer di Kirgistan dan Kazakhstan dimana tradisi nomaden dihidupkan kembali sejak runtuhnya Uni Soviet.