Tahun Baru, 14 Negara Bagian AS Naikkan Upah Minimum

Reporter

Sabtu, 2 Januari 2016 15:02 WIB

Sejumlah pekerja memperhatikan layar monitor, untuk mengaktifkan sejumlah peralatan pabrik di pengolahan bir Ambev SA. Pabrik ini memproduksi bir dalam jumlah sangat besar, bahkan termasuk ke dalam yang terbesar di Amerika Latin. Lages, Brazil, 24 Juli 2015. Paulo Fridman/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai negara yang tidak pernah meningkatkan upah minimum lebih dari enam tahun yang berkutat pada angka US$ 7,25 per jam, sebanyak 14 negara bagian di Amerika serikat justru mengambil langkah lebih maju dengan menaikkan upah mereka sendiri. Kenaikan upah minimum itu mulai diberlakukan 1 Januari 2016.

Menurut analisis dari National Conference of State Legislatures, California dan Massachusetts menaikan upah yang paing tinggi, dari US$ 9 menjadi US$ 10 per jam. Sedangkan yang lebih rendah adalah Arkansas yang upah minimumnya naik dari US$7,50 menjadi US$ 8. Peningkatan yang paling kecil terjadi pada South Dakota, yang minimum per jam sekarang menjadi $ 8,55.

Kenaikan upah ini berawal dari serangkaian protes soal upah layak di seluruh negara bagian. Termasuk kampanye yang terjadi pada November lalu yang dihadiri pengunjuk rasa dari 270 kota untuk mendukung upah minimum dan hak US$ 15 per jam untuk pekerja makanan cepat saji. Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, pekerja layanan makanan membentuk kelompok terbesar penerima upah minimum.

Dengan kenaikan upah minimum pada Jumat lalu, upah minimum rata-rata mempengaruhi 14 negara lainnya, yakni naik dari US$ 8,5 per jam menjadi US$ 9 perjam. Bahkan beberapa kota ada yang menerapkannya lebih tinggi

Seattle telah mengambil langkah dengan menaikan upah minimum antara US$10,5 dan US$ 13 pada Januari ini. Begitu juga di Los Angeles dan San Fransisco yang memberlakukan hal serupa pada Juli, sudah melakukan kenaikan upah $ 15 per jam secara bertahap lebih dari enam tahun.

Para pendukung mnyatakan dengan adanya kenaikan upah minimum bisa membantu memerangi angka kemiskinan. Namun ini juga membawa kekhawatiran atas dampak potensial terhadap pekerjaan dan keuntungan perusahaan.

Pada 2014, pengajuan dari kongres Demokrat untuk meningkatkan upah minimum federal untuk pertama kalinya sejak 2009 menjadi $ 10,10 terhenti sebagaimana yang terlah diupayakan oleh Presiden Barack Obama. Namun, proposal baru-baru ini yang diajukan oleh beberapa anggota parlemen meminta agar upah minimum federal sampai $ 15 per jam.

Seorang profesor ekonomi dari Universitas Princeton dan mantan ketua Dewan Penasihat Ekonomi Obama, Alan Krueger mengatakan upah minimum federal sebesar $ 12 per jam, bertahap dalam waktu lima tahun atau lebih tidak akan memiliki efek yang nyata pada pekerjaan.

Beberapa pengusaha mungkin mengurangi jumlah pekerjanya dalam menanggapi kenaikan upah minimum. Krueger mengatakan, yang lain mungkin bisa menaikan upah minimum untuk mengisi lowongan pekerjaan dan mengurangi turnover, mengambil tenaga kerja namun menurunkan profit perusahaan.

Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan jumlah negara dan kota telah memberlakukan kebijakan upah mereka sendiri. Saat ini, 29 negara bagian ditambah District of Columbia dan sekitar dua lusin kota dan kabupaten memiliki upah minimum mereka di tingkat yang lebih tinggi dari upah minimum federal. Bahkan, banyak negara yang berencana akan membawa upah minimum pada antara $ 10 dan $ 15 per jam.

14 negara bagian yang memberlakukan kenaikan upah minimum pada tanggal 1 yakni Alaska, Arkansas, California, Colorado, Connecticut, Hawaii, Massachusetts, Michigan, Nebraska, New York, Rhode Island, South Dakota, Vermont dan Virginia Barat.

Non-partisan Kantor Anggaran Kongres memperkirakan usulan pemerintah federal pada 2014 akan menaikkan upah 16,5 juta orang Amerika dan mengangkat 900.000 dari mereka keluar dari kemiskinan. Namun akan membiaya sebanyak 1 juta pekerjaan.

REUTERS | LARISSA HUDA

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

8 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

20 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya