Tiru Korea, Taiwan Desak Jepang Minta Maaf soal Jugun Ianfu

Reporter

Selasa, 29 Desember 2015 20:38 WIB

Mantan budak seks atau (jugun ianfu) menyaksikan konferensi pers Menteri Luar Negeri Jepang dan Korea Selatan tentang hasil kesepakatan ke dua negara terkait jugun ianfu di tempat penampungan khusus jugun ianfu di Gwangju, Korea Selatan, 28 Desember 2015. Masalah ini membuat hubungan kedua negara tegang sejak lama. Korea Selatan menuntut permintaan maaf yang lebih serius dan ganti rugi bagi para korban. REUTERS/Hong Ki-won/Yonhap

TEMPO.CO, Taipei - Taiwan mendesak Jepang meminta maaf dan memberikan kompensasi atas korban budak seks atau jugun ianfu pada masa penjajahan selama Perang Dunia II. Desakan itu disampaikan Taiwan, Selasa, 29 Desember 2015, menyusul kesepakatan Jepang dengan Korea Selatan atas kejahatan militer Dai Nippon di Negeri Gingseng.

Jepang menyampaikan penyesalan dan meminta maaf serta memberikan kompensasi sebesar satu juta yen atau sekitar Rp 114 miliar kepada bangsa Korea Selatan terkait dengan penggunaan "wanita penghibur" atau comfort women --istilah halus untuk menyebut perempuan Asia yang dipaksa melayani nafsu seks tentara Jepang-- di masa Perang Dunia II.

Kesepakatan yang diumumkan pada Senin, 28 Desember 2015, itu dipuji oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sebagai sebuah "era baru" hubungan antara dua negara yang memburuk lantaran peristiwa tersebut.

Presiden Taiwan, Ma Ying-jeou mendesak Jepang yang mengusai negeri pulau itu pada 1895-1945, melakukan hal yang sama terhadap perempuan Taiwan yang dijadikan budak seks di rumah bordil khusus tentara Jepang.

"Sikap tegas pemerintah adalah meminta pemerintah Jepang memohon maaf kepada para perempuan Taiwan yang dijadikan budak seks pada masa Perang Dunia II, memberikan kompensasi kepada mereka, dan memulihkan martabat mereka," kata Ma di depan wartawan, Selasa, 29 Desember 2015.

Menteri Luar Negeri Taiwan David Lin mengatakan, Taipei mendesak Jepang melakukan negosiasi lebih lanujut mengenai isu ini. "Kami berhadap ada perkembangan konkrit soal ini dalam waktu dekat. Jepang memahami keinginan kami dan bersedia mempertimbangkan," kata Li. "Kami rasa akan ada perkembangan mengenai masalah ini tetapi kami tidak dapat memperkirakan hasilnya."

Isu wanita penghibur dan permintaan maaf Jepang menjadi isu politik di Taiwan bahkan menjadi bahan protes rutin. "Korea Selatan hanyalah permulaan dan Jepang harus mempertimbangkan bagaimana memecahkan isu wanita penghibur di Taiwan, Cina, Filipina dan Indonesia. Mereka semua minta kompensasi," kata Kang Shu-hua, direktur sebuah yayasan di Taiwan.

Lebih dari 200 ribu perempuan, sebagian besar di antaranya warga Korea Selatan, dijadikan budak seks di rumah bordil oleh militer Jepang pada masa Perang Dunia II.

NDTV | CHOIRUL AMINUDDIN










Berita terkait

NTUH Taiwan Terkenal karena Mesin Pengganti Jantung dan Paru

17 Desember 2018

NTUH Taiwan Terkenal karena Mesin Pengganti Jantung dan Paru

National Taiwan University Hospital menjadi rumah sakit yang unggul dalam pemakaian mesin ECMO, pengganti fungsi jantung dan paru-paru yang lemah.

Baca Selengkapnya

Upaya Taiwan Menarik Pasien dan Industri Kesehatan Asia Tenggara

17 Desember 2018

Upaya Taiwan Menarik Pasien dan Industri Kesehatan Asia Tenggara

Tahun 2017 lebih dari 305.000 pasien luar negeri yang berobat di Taiwan, sepertiganya dari Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Teknologi Tinggi Jadi Tulang Punggung Industri Kesehatan Taiwan

17 Desember 2018

Teknologi Tinggi Jadi Tulang Punggung Industri Kesehatan Taiwan

Taiwan mengenalkan keunggulan pelayanan dan teknologi kesehatan di rumah sakitnya untuk menarik pasien mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi Saat Siaran Langsung

16 Juli 2017

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi Saat Siaran Langsung

Dua wanita anggota parlemen Taiwan tiba-tiba berkelahi setelah berdebat sengit

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi: Menampar, Mejambak dan...

14 Juli 2017

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi: Menampar, Mejambak dan...

Peristiwa mengejutkan terjadi saat siaran langsung persidangan Parlemen Taiwan, 2 wanita anggota parlemen berkelahi.

Baca Selengkapnya

Wow, Wanita 41 Tahun Terlihat seperti Gadis 18 Tahun  

2 Juli 2017

Wow, Wanita 41 Tahun Terlihat seperti Gadis 18 Tahun  

Lure Hsu, 41 tahun, seorang desainer interior dan penulis blog fashion, mendapat perhatian di media sosial karena wajahnya mirip gadis 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Taiwan Larang Kucing dan Anjing Jadi Santapan Manusia  

12 April 2017

Taiwan Larang Kucing dan Anjing Jadi Santapan Manusia  

Parlemen Taiwan menyetujui rancangan undang-undang yang melarang kucing dan anjing menjadi santapan manusia.

Baca Selengkapnya

Oops, Nenek Ini Pakai Tas Louis Vuitton untuk Kantong Belanja Ikan

4 April 2017

Oops, Nenek Ini Pakai Tas Louis Vuitton untuk Kantong Belanja Ikan

Seorang nenek di Taiwan menggunakan tas bermerek Louis Vuitton yang dihadiahkan cucunya untuk berbelanja ikan.

Baca Selengkapnya

Taiwan akan Kawal Langkah Hukum ABK WNI Supriyanto

17 Januari 2017

Taiwan akan Kawal Langkah Hukum ABK WNI Supriyanto

Wamg Mei Yu, ketua penyelidik kasus kematian ABK WNI Supriyanto memastikan lembaganya akan mengawasi implementasi perlindungan HAM ABK Kapal.

Baca Selengkapnya

Kapal Induk Cina Mendekat, Taiwan Kerahkan Jet Tempur

12 Januari 2017

Kapal Induk Cina Mendekat, Taiwan Kerahkan Jet Tempur

Taiwan mengerahkan jet tempur dan kapal perangnya setelah kapal induk Cina, Liaoning, beserta armada tempurnya melintasi Selat Taiwan.

Baca Selengkapnya