Militer Irak menunjukan bendera milik militan ISIS, para tentara Irak ini bertempur dengan sengit untuk merebut Universitas Anbar dari tangan militan ISIS. Anbar, Irak, 26 Juli 2015. Reutres
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan militer Irak mempersempit gerak kelompok ISIS setelah melakukan serangan ke Ramadi, salah satu kota yang dikuasai ISIS. Pihak keamanan membeberkan, dengan bantuan serangan udara dari Amerika, sekarang militer Irak berhasil menguasai dua wilayah dan memasuki dua wilayah lain.
"Kami akan menuju pusat Ramadi dari beberapa titik dan mulai mengosongkan permukiman warga," ujar Sabah al-Numani, juru bicara Anti-Terorisme Irak pada BBC, Rabu, 22 Desember 2015. Ia mengatakan kota tersebut akan dikuasai dalam 72 jam ke depan.
Militer Irak memasuki kompleks pemerintahan utama Kota Ramadi dan tak mendapat perlawanan berarti dari ISIS. "Kami tak mendapat serangan kuat, hanya penembak jitu dan pengebom bunuh diri. Ini taktik yang sudah kami duga," Sabah melanjutkan. Dalam serangan ini, pasukan Irak didukung oleh polisi dan penduduk Sunni setempat.
Jika serangan ini berhasil, Ramadi merupakan kota terbesar kedua setelah Tirkit, yang akan diambil alih kembali oleh Irak dari ISIS dalam 18 bulan terakhir. Ramadi jatuh ke tangan ISIS pada Mei lalu, tanpa perlawanan berarti dari pasukan Irak.
Selain itu, jika berhasil, serangan ini akan berdampak banyak bagi moral militer Irak dan warga Sunni yang melawan ISIS di Irak. Tak hanya karena Ramadi adalah yang didominasi oleh warga Sunni, tapi juga karena keberhasilan serangan itu dipelopori oleh warga sekitar.