Donald Trump Tuding Putin Bunuh Wartawan Rusia  

Reporter

Senin, 21 Desember 2015 18:46 WIB

Meme kandidat calon presiden A.S, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin saat minum teh bersama. Buzzfeed.com

TEMPO.CO, Washington - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donlad Trump, tak berhenti bicara kontroversial. Sebelumnya, dalam sebuah kampanye, Trump melarang umat Islam masuk ke AS terkait dengan penembakan di San Bernardino yang menewaskan 14 orang.

Kali ini, lelaki superkaya itu menuding Presiden Rusia Vladimir Putin berada di balik kematian sejumlah wartawan di Rusia. "Meskipun belum ada informasi cukup dan bukti nyata, saya tetap yakin Putin berada di balik kematian wartawan di negerinya," kata Trump.

Pernyataan Trump dibalas Putin. Dalam pidato tahunannya pekan lalu, Putin menyindir bekas bintang reality show itu. "Dia memiliki bakat luar biasa dan layak maju dalam pemilihan Presiden AS," ujar Putin.

Berbicara kepada George Stephanopoulos dalam acara ABC News, Ahad, 20 Desember 2015, Trump menuturkan hal itu akan menjadi perbuatan tercela jika Putin benar-benar berada di balik pembunuhan wartawan Rusia. Dia menjelaskan, dia belum mendapatkan informasi atau bukti yang cukup soal pembunuhan tersebut.

"Jika Putin menghargai saya dan ingin menyebut saya brilian atau apa pun yang ingin dia katakan, silakan blakblakan, sangat bagus. Saya akan menerima semua itu atas nama negara kami. Sebab, jika kita bergaul dengan Rusia, hal tersebut positif," ucap Trump kepada ABC.

Menurut catatan Komite Perlindungan Jurnalis, 56 jurnalis tewas dalam berbagai tugas di Rusia sejak 1993, termasuk beberapa wartawan yang meliput di daerah konflik Chechnya pada masa awal Putin menjadi Presiden Rusia.

Salah seorang yang menjadi perhatian dunia adalah Anna Politkovskaya, 46 tahun, penulis untuk Novaya Gazeta. Dia tewas ditembak di apartemennya di Moskow pada 7 Oktober 2006, persis pada hari ulang tahun Putin.

Politkovskaya, yang menulis buku tentang kejatuhan demokrasi pada masa kekuasaan Putin, pernah diancam dan diserang saat melaporkan konflik separatis Chechnya. Dia juga dikenal sebagai pengritik Ramzan Kadyrov, Presiden Republik Chechnya yang menjadi sekutu dekat Putin, dalam masalah kawasan Kaukasus utara.

DAILYMAIL | CHOIRUL AMINUDDIN






Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya