Tim RI-Timor Siapkan Rekonstruksi Penembakan Tiga WNI
Reporter
Editor
Rabu, 25 Januari 2006 13:55 WIB
TEMPO Interaktif, Dili: Tim dari Republik Indonesia dan Timor Leste mulai menyelidiki penembakan tiga warga negara Indonesia di wilayah perbatasan, Rabu. Tim dari RI dipimpin oleh Kolonel CPM Suprapto tiba di Maliana, Timor Leste, Selasa, melalui jalan darat Atambua-Mota Ain-Maliana. Di Maliana, tim dari kedua negara bertemu untuk membicarakan pelaksanaan rekonstruksi ulang yang akan dilakukan selama dua hari.Seusai pertemuan, kepada wartawan Jaksa Agung Timor Leste Longuinhos Monteiro mengaku hanya menjelaskan kembali kronologis penembakan 6 Januari lalu sesuai dengan hasil rekonstruksi yang telah dilakukan negaranya."Saya tidak mengubah sedikitpun tentang apa yang sebenarnya terjadi berdasarkan hasil rekonstruksi pertama," kata Longuinhos.Pada dasarnya, menurut dia, tim investigasi RI mengerti dengan penjelasan itu. Pihak RI berharap akan mendapatkan kronologis kejadian yang lebih lengkap lagi setelah dilakukan rekonstruksi bersama.Soal empat anggota polisi patroli perbatasan pelaku penembakan, menurut dia, sudah diperikas di Dili. "Kini nasib mereka menunggu hasil rekonstruksi bersama antarkedua negara," tuturnya. Kolonel CPM Suprapto yang dimintai komentarnya menjelaskan bahwa kedua pihak sepakat untuk melakukan rekonstruksi bersama. "Soalnya, informasi menyangkut insiden masih simpang-siur," kata dia.Dua pekan lalu, Jaksa Agung Lounginhos Monteiro memimpin tim rekonstruksi yang juga disaksikan Wakil Khusus Sekjen PBB di Timor Leste, Sukehiro Hasegawa, dan pejabat penghubung Kedutaan RI di Dili, Komisaris Besar Minton Mariaty Simanjuntak. Alexandre Assis
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
12 Januari 2023
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri Indonesia dan Timor Leste kemarin, seperti peluang meningkatkan kerja sama ekonomi dan penyelesaian batas darat antara kedua negara.