Curhat Ayah Tersangka Penembakan San Bernardino, Anaknya Terobsesi ISIS dan Israel  

Reporter

Selasa, 8 Desember 2015 05:59 WIB

Syed Rizwan Farook, tersangka penembakan di San Bernardino, California. Heavy.com

TEMPO.CO, WASHINGTON - Syed Farook, ayah pelaku penembakan di San Bernardino, menggambarkan putranya terobsesi dengan Israel secara negatif. Dalam wawancara dengan harian Italia La Stampa, Farook mengatakan, dia pernah menghibur putranya dengan berjanji bahwa Israel tidak akan ada lagi dalam dua tahun mendatang karena “Cina, Rusia, dan Amerika akan mengembalikan para Yahudi kembali ke Ukraina.”

Dalam laporan di harian La Stampa, Ahad lalu, Farook mengatakan: “Putraku mengatakan dia mendukung ideologi Al Baghdadi (pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi) dan pembentukan Negara Islam. Dia juga terobsesi dengan Israel.”

Putra Farook, Syed Rizwan Farook, bersama istrinya, Tashfeen Malik, diduga melakukan penembakan massal di sebuah pesta Natal di San Bernardino, 2 Desember lalu. Empat belas orang tewas dan 21 luka-luka. Para korban adalah rekan-rekan kerja mereka di Departemen Kesehatan Lingkungan. Keduanya tewas dalam baku tembak oleh polisi beberapa saat kemudian.

Sang ayah mengaku marah saat pertama kali melihat putranya membawa senjata. “Saya marah. Saya berteriak, ‘selama 45 tahun tinggal di Amerika Serikat, saya tidak pernah punya senjata.’ Dia mengangkat bahu sambil berkata, ‘itu kerugian kamu’,” kata sang ayah, seperti dilaporkan CNN, kemarin.

Dia menyesali diri tidak dapat menghentikan aksi putra dan menantunya. “Saya tidak bisa memaafkan diri sendiri. Mungkin jika saya di rumah, saya bisa menemukan mereka dan menghentikannya,” katanya saat diwawancarai La Stampa di Corona, California.

Farook senior lahir di Pakistan dan tiba di Amerika Serikat pada 1973. Keluarganya digambarkan sangat membaur dengan masyarakat Amerika dan hampir menjadi wujud nyata dari “impian Amerika”.

Namun laporan lain yang dilansir New York Times menyebut Farook bercerai dengan istrinya, Rafia, juga kelahiran Pakistan pada 2006. Alasannya, dia kerap melakukan kekerasan, alkoholik, serta suka memukuli istri dan anak-anaknya.

Dalam wawancara dengan La Stampa, Farook membantah tuduhan itu. “Ibunda Rizwan sangat religius, dan mereka bersatu melawan saya. Anak saya menyebut saya orang yang tak bertuhan, dan dia memutuskan pernikahan saya dengan istri saya harus berakhir,” katanya. “Mereka menghancurkan keluarga.”

Presiden Barack Obama dalam pidatonya, Ahad malam waktu setempat, menggambarkan serangan di San Bernardino sebagai “tindakan terorisme yang didesain untuk membunuh orang-orang tidak bersalah.”

Namun Obama membantah bahwa pasangan suami-istri itu terkait dengan organisasi teroris. “Sejauh ini kami tidak punya bukti bahwa para pembunuh diarahkan oleh organisasi teroris di luar negeri, atau mereka bagian dari konspirasi yang lebih luas di dalam negeri,” kata Obama seperti dilaporkan CNN.

Sebelum pengakuan ayah tersangka, ISIS menyebut pasangan tersebut sebagai pendukung kelompoknya. Malik, istri Rizwan, mengunggah sumpah kepatuhan kepada Al Baghdadi di laman Facebook-nya. Namun menurut pengamat militer CNN, Rick Francona, pengakuan ISIS dan Malik itu bukan berarti mereka adalah anggotanya.

Menurut Francona, ISIS, saat mengaku bertanggung jawab atas suatu serangan, akan menyebut penyerang sebagai “tentara” atau “kesatria”, bukan pendukung. Bersama dukungan itu, ISIS mendorong para simpatisannya melakukan serangan serupa.

NATALIA SANTI | TIMES OF ISRAEL | FOX | CNN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya