AS Bebaskan Wanita Berperan di Semua Unit Militer

Reporter

Jumat, 4 Desember 2015 09:47 WIB

Navy SEALS salah satu pasukan khusus yang paling terkenal di dunia. SEALS berhasil melakukan pembebasan sandera di tengah laut, 12 April 2009 kapal Maersk Alabama di sandera di perairan Somalia. Operasi pembebasaan berjalan sukses tanpa ada korban di pihak sandera, kisah tersebut diangkat menjadi film "Captain Philips". Greg Mathieso/Getty Images.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ash Carter mengatakan wanita sudah diperbolehkan untuk mengisi semua peran yang ada di kesatuan militer mereka. Dilansir dari laman Reuters, Kamis, 3 Desember 2015, Carter menyatakan AS sudah menghapus dinding gender dari peraturan masuk militer.

“Selama mereka (wanita) memenuhi standard dan kualitas yang dibutuhkan, mereka bisa ikut andil dalam semua misi militer,” kata Carter dalam sebuah konferensi pers di Pentagon, AS, Kamis, 3 Desember 2015.

Semua peran dalam misi militer yang dimaksud Carter tersebut termasuk menangani kendaraan dan senjata berat seperti tank dan mortar, bahkan memimpin sebuah infanteri dalam sebuah pertempuran. “Mereka bisa ikut di Angkatan Darat, Baret Hijau, Tim Elite US Navy SEALS, Angkatan Laut, dan Tim Parajumpers Angkatan Udara,” kata Carter.

Carter menjelaskan, pembukaan pendaftaran militer untuk wanita akan dilakukan 30 hari lagi setelah masa peninjauan, nantinya mereka yang lolos akan diintegrasikan ke dalam peran-peran khusus yang tersedia dalam pendaftaran itu. Dalam masa peninjauan tersebut, pemerintah AS masih diperbolehkan untuk menilai situasi dan mengajukan keberatan terhadap peraturan baru ini.

Mengenai apakah para wanita juga akan ikut bertempur di garis depan, Carter mengatakan pihak militer memiliki pilihan yang sebenarnya tidak bersifat terikat.

“Yang pasti mereka akan diberi misi dan fungsi sesuai kemampuan mereka, standar militer yang akan mereka jalani pastinya sama dengan yang dijalani kaum pria,” ujar Carter.

Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama sempat menyebut perubahan peraturan militer ini sebagai ‘langkah bersejarah’ yang akan memberi kekuatan lebih pada pertahanan negara Paman Sam tersebut.

“Pasukan pertahanan AS akan terisi oleh lebih banyak talenta. Meskipun wanita, bila dia bisa memenuhi standar tinggi militer, kesempatan bergabung selalu ada,” ujar Obama.

REUTERS | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

37 menit lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

8 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

9 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

19 hari lalu

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

20 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pengakuan untuk Negara Palestina, Ketegangan Israel-Iran

22 hari lalu

Top 3 Dunia: Pengakuan untuk Negara Palestina, Ketegangan Israel-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar semakin dekatnya pengakuan untuk Negara Palestina oleh tiga negara Eropa.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

23 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

36 hari lalu

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

The Washington Post melaporkan Amerika Serikat telah mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Baca Selengkapnya

Meski Dibangun 1.000 Tentara AS, Pentagon: Pelabuhan Gaza Baru Siap Setelah 60 Hari

57 hari lalu

Meski Dibangun 1.000 Tentara AS, Pentagon: Pelabuhan Gaza Baru Siap Setelah 60 Hari

Pentagon menyatakan rencana Presiden Joe Biden untuk membangun pelabuhan terapung militer untuk mempercepat bantuan ke Gaza memerlukan waktu 60 hari

Baca Selengkapnya

Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

58 hari lalu

Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

Pentagon mengKonfirmasi tiga orang tewas dalam kecelakaan helikopter Garda Nasional AS di dekat perbatasan Texas-Meksiko.

Baca Selengkapnya