Pelaku Teror San Bernardino Bawa 1.600 Paket Amunisi  

Reporter

Jumat, 4 Desember 2015 08:49 WIB

Sejumlah petugas penyelamat berusaha menolong para korban penembakan di Inland Regional Center, San Bernardino, California, 3 Desember 2015. Diduga pelaku penembakan sejumlah 3 orang yang menggunakan mobil SUV berwarna hitam. (KNBC via AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Dua tersangka penembak mati 14 orang di San Bernardino, California, Amerika Serikat, yakni Syed Farook dan istrinya, Tashfeen Malik, ternyata membawa lebih dari 1.600 paket amunisi saat melakukan aksinya. Amunisi tersebut diangkut mobil SUV yang mereka bawa sebelum tewas dalam baku tembak dengan aparat kepolisian.

“Kami juga menemukan beberapa material bom dan sejumlah amunisi lain saat memeriksa rumah tersangka,” kata Kepala Polisi San Bernardino Jarrod Burguan, seperti dilansir Reuters, Kamis, 3 Desember 2015.

Burguan menjelaskan, motif penyerangan brutal oleh pasangan suami-istri tersebut belum diketahui. Sebelumnya, mereka sempat diduga teroris oleh Biro Investigasi Federal (FBI) Los Angeles, Amerika Serikat.

Setelah diidentifikasi lebih lanjut, jumlah orang yang terluka akibat insiden tersebut bertambah menjadi 21 orang. “Tak ada indikasi ancaman apa pun kepada warga di sekitar lokasi penembakan,” ujar Burguan.

Serangan yang dilakukan para tersangka tersebut terjadi pukul 11.00 waktu setempat di Inland Regional Center, 95 kilometer di timur Los Angeles, Rabu, 2 Desember 2015. Para tersangka yang terdiri atas tiga orang menyerbu sebuah ruangan konferensi yang disewa Departemen Kesehatan San Bernardino untuk sebuah pesta.

Setelah melakukan penembakan, Syed dan istrinya tewas saat berusaha melarikan diri setelah dihadang polisi. Sedangkan seorang rekan mereka ditangkap dan kini ditahan. Kasus penembakan ini adalah yang paling mematikan di Amerika Serikat sejak pembantaian sekolah Sandy Hook pada 2012.

YOHANES PASKALIS




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya