Tularkan HIV, Dokter di Kamboja Dihukum 25 Tahun Penjara

Reporter

Kamis, 3 Desember 2015 20:30 WIB

Yem Chrin dikawal polisi saat tiba di Pengadilan Provinsi Battambang, Kamboja, 3 Desember 2015. Reuters

TEMPO.CO, Phnom Penh - Seorang dokter yang membuka praktek tanpa izin di Kamboja dijatuhi hukuman 25 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah menularkan virus HIV kepada lebih dari 200 orang, termasuk beberapa yang kemudian meninggal, Kamis, 3 Desember 2015.

Kasus ini telah menjadi sorotan utama di negara dengan sistem kesehatan yang buruk. Karena pasien yang miskin dan kekurangan dana harus bergantung pada petugas medis otodidak atau tanpa izin untuk menerima pengobatan.

Yem Chhrin, 55 tahun, akan menjalani kehidupan di penjara, tetapi melalui pengacaranya dia bersikeras bahwa tuduhan pembunuhan yang dijatuhkan pengadilan keliru.

"Klien saya masih bersikeras dia tidak bersalah," kata pengacaranya, Em Sovann. "Aku akan mewakilinya jika dia ingin mengajukan banding."

Dokter yang beroperasi di wilayah pedesaan dihukum menginfeksi penduduk di desa terpencil di provinsi Battambang Roka Barat dengan menggunakan jarum yang tidak steril dan secara berulang kali.

Beberapa dari mereka yang terinfeksi bersaksi di persidangan. Loeum malang, 52 tahun, mengatakan dia dan empat anggota keluarganya telah tertular HIV. "Kami adalah korbannya tapi itu hanya kemudian bahwa kami menemukan kita terinfeksi," katanya, seperti yang dilansir Guardian pada 3 Desember 2015.

Dia menambahkan bahwa sekitar 10 warga desa yang terinfeksi, sebagian besar orang tua, telah meninggal dunia.

Untuk jutaan warga Kamboja, terutama orang miskin dan orang-orang di daerah terpencil menjadikan dokter tanpa izin sebagai satu-satunya pilihan yang realistis untuk menyembuhkan penyakit mereka karena dianggap murah dan terjangkau meski resikonya besar.

Angka Bank Dunia mengatakan Kamboja, salah satu negara termiskin di Asia, memiliki hanya 0,2 dokter untuk setiap 100.000 orang, setara dengan Afghanistan.

Banyak dokter di Kamboja membuka praktek pengobatan tanpa ijin, selain itu banyak pula yang mempelajari ilmu kesehatan secara otodidak atau tanpa melalui sekolah kedokteran resmi.

Infeksi HIV di Roka tersebut, telah mengejutkan seluruh pelosok negeri dan telah membuka mata pemerintah yang berjanji untuk menindak penyedia layanan kesehatan tanpa izin.

GUARDIAN|YON DEMA

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

3 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

21 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

33 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

44 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

44 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

49 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

50 hari lalu

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.

Baca Selengkapnya

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

25 Februari 2024

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

Partai berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat, membuka peluang bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen kembali ke politik

Baca Selengkapnya

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

4 Februari 2024

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

Pasar ekstrem di dunia menawarkan pengalaman berbelanja yang di luar dugaan bagi para pengunjungnya.

Baca Selengkapnya